kievskiy.org

Guncangan Gempa Bumi Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu Retak

Terowongan Tol Cisumdawu, Sumedang, Jawa Barat.
Terowongan Tol Cisumdawu, Sumedang, Jawa Barat. /Pikiran Rakyat/Rio Rizky Pangestu

PIKIRAN RAKYAT - Tiga kali gempa bumi mengguncang Kabupaten Sumedang menjelang akhir tahun 2023, memberikan dampak serius dengan terjadinya keretakan di beberapa lokasi, mulai dari terowongan ganda Tol Cisumdawu hingga dinding Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.

Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengungkapkan bahwa BPBD Sumedang telah melakukan kajian cepat untuk mendata dampak kerusakan. Laporan visual sementara menunjukkan kerusakan ringan hingga sedang terjadi di beberapa rumah dan sekolah, terutama di daerah Babakan Hurip, Sumedang.

"Gempa bumi dengan magnitudo 4.8 telah menyebabkan sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola telah melakukan asesmen dan tindakan yang diperlukan. Meskipun ada keretakan, namun dipastikan tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," ujarnya.

Di sisi lain, gempa bumi juga merusak RSUD Kecamatan Sumedang Selatan dengan kerusakan ringan pada langit-langit dan dinding.

Pemerintah Kabupaten Sumedang segera mengambil langkah antisipatif dengan meminta seluruh pasien dan petugas RS untuk sementara keluar dari gedung hingga keadaan aman.

Pada periode pergantian tahun, Sumedang mengalami tiga kali gempa bumi, masing-masing dengan magnitudo 4.1 pada pukul 14.35 WIB, magnitudo 3.4 pada pukul 15.38 WIB, dan magnitudo 4.8 pada pukul 20.34 WIB.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa pertama berada di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa kedua dengan magnitudo 3.4 berkedalaman 6 kilometer terjadi di titik 6.84 LS dan 107.34 BT. Sedangkan gempa utama (main shock) dengan magnitudo 4.8 terjadi dekat dengan pusat gempa sebelumnya di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

Berdasarkan analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), gempa ini diperkirakan dipicu oleh aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari. Kesimpulan ini diambil berdasarkan posisi lokasi pusat gempa dan kedalaman dari data BMKG.

Sesar Cileunyi - Tanjungsari, yang merupakan sesar mendatar mengiri, memiliki sebaran dari selatan Desa Tanjungsari ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dengan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat