kievskiy.org

Harga Beras di Majalengka Melonjak hingga Rp17.000 per Kg, Pengelola Pasar: Pertama dalam Sejarah

Ilustrasi beras plastik atau beras sintetis.
Ilustrasi beras plastik atau beras sintetis. /Pixabay/Ulleo

PIKIRAN RAKYAT - Pengelola Pasar Majalengka dan Kadipaten, Kabupaten Majalengka menyebutkan stok beras di pedagang pasar masih mencukupi untuk sepekan ke depan, tetapi harganya terus melonjak nyaris tidak terkendali. Diketahui, harga beras di Kabupaten Majalengka kini menyentuh angka Rp17.000 per kg, tertinggi dalam sejarah.

Menurut keterangan Pengelola Pasar Kadipaten Eyek Eka Cahya, stok beras di salah satu grosir beras Chelsi kini sebanyak 10 tonan. Jumlah sebanyak itu mencukupi untuk sepekan ke depan. Karena omzet per minggu selama ini mencapai sekira 10 ton.

“Disebut aman karena biasanya begitu menjelang habis suplai langsung datang. Mudah–mudahan suplai ke Pasar Kadipaten saat ini pun bisa lancar agar konsumen tidak kesulitan memperoleh beras,” kata Eyek.

Disampaikan Eyek, omzet 10 ton tersebut hanya berasal dari 1 orang penjual, belum ditambah omzet pedagang beras lainnya yang juga omzetnya cukup tinggi. Sementara ini, kiriman beras masih tetap lancar hanya saja harganya sangat tinggi

“Baru terjadi dalam sejarah harga beras mencapai Rp17.000 per kg untuk jenis sragen, namun harga beras lokal jenis medium masih ada yang dijual seharga Rp15.000 jadi konsumen masih bisa membeli beras lokal dengan harga yang lebih rendah,” ujarnya.

Senada disampaikan Pengelola Pasar Cigasong, Majalengka, Supriadi, stok beras masih mencukupi untuk dua pekan ke depan. Sementara ini suplai masih tetap ada walaupun harganya lumayan mahal. Kendati demikian, konsumen disiapkan beras dengan beragam harga yang bisa dipilih yang disesuaikan dengan kualitasnya.

Harga beras di Pasar Majalengka untuk kualitas medium KW II seharga Rp13.000 per kg dan medium KW I seharga Rp15.000 per kg. Sedangkan, kualitas premium KW 1 telah mencapai Rp16.000 per kg. Terjadi kenaikan harga sejak Senin kemarin masing–masing Rp1.000 untuk setiap kilogramnya.

Sementara itu, sejumlah warung nasi di Majalengka kini menyesuaikan harga jual forsi nasi kepada konsumennya. Jika biasanya satu porsi nasi dijual antara Rp5.000 hingga Rp6.000 kini dijual seharga Rp7.000 per porsi.

Sebagian pemilik warung nasi pun kini memilih beras medium untuk jualan nasinya karena jika menggunakan beras premium maka akan dianggap terlalu mahal oleh konsumen, jika dipaksakan menggunakan beras premium dengan harga jual tinggi khawatir konsumen berkurang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat