kievskiy.org

Sungai Cipunagara Berstatus Awas, Pemkab Subang Lakukan Mitigasi Bencana Banjir

Pejabat Bupati Subang Imran didampingi Kepala Pelaksana BPBD Subang Udin Jazudin mengunjungi para pengungsi banjir di Kecamatan Pamanukan beberapa waktu lalu. Meskipun banjir telah surut, Sungai Cipunagara masih berstatus Awas.
Pejabat Bupati Subang Imran didampingi Kepala Pelaksana BPBD Subang Udin Jazudin mengunjungi para pengungsi banjir di Kecamatan Pamanukan beberapa waktu lalu. Meskipun banjir telah surut, Sungai Cipunagara masih berstatus Awas. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim

PIKIRAN RAKYAT - Sungai Cipunagara di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang rawan meluap hingga menyebabkan banjir saat curah hujan tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyatakan status awas.

Status itu berdasarkan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) yang terpantau di Posko Banjir Jembatan Pamanukan hingga pukul 16.00 WIB, Rabu, 28 Februari 2024. “Risiko banjir ada apabila curah hujan tinggi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin.

Menurut laporan Kontributor Pikiran Rakyat Hilmi Abdul Halim, TMA Sungai Cipunagara pada Rabu sore berada di angka 6,00 meter. Sedangkan, debit air yang mengalir saat itu diperkirakan mencapai 308,31 meter kubik per detik.

Berdasarkan data dari Posko Banjir Jembatan Pamanukan, status dan debit air yang tercatat pada hari itu mengalami kenaikkan. Statusnya sempat dinyatakan aman pada pukul 00.00 WIB karena TMA berada pada angka 3,8 meter dengan debit 140,53.

Status sungai tersebut berangsur naik menjadi siap pada pukul 3.00-4.00 WIB kemudian meningkat pada pukul 5.00-8.00 WIB menjadi siaga. Baru pada pukul 9.00 WIB, statusnya mulai berubah menjadi awas dan bertahan hingga pukul 16.00 WIB.

Meskipun demikian, Udin meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir. “Masyarakat sempat mengungsi beberapa hari lalu karena khawatir terjadi banjir lebih besar tapi sekarang mereka sudah pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Pemerintah daerah bersama para pemangku kebijakan terkait diakui telah melakukan upaya mitigasi bencana di aliran Sungai Cipunagara. Di antaranya, dengan melakukan perbaikan tanggul yang bocor di 15 lokasi sepanjang sungai tersebut.

Upaya lebih lanjut diakui akan dilakukan pada waktu yang tepat berupa normalisasi sedimentasi di dasar sungai. Udin beralasan, hal itu perlu dilakukan karena kondisi Sungai Cipunagara saat ini sudah mengalami pendangkalan.

“Untuk mengerjakan itu diperlukan perencanaan yang matang karena kita akan menggunakan alat-alat khusus. Tidak bisa dalam waktu dekat,” kata Udin sambil berharap curah hujan saat ini tidak terlalu deras sehingga risiko banjir berkurang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat