kievskiy.org

Majalengka Berencana Bangun Pasar Induk, Selama Ini Sayuran Dikirim ke Luar Kota

Ilustrasi pedagang sayuran.*
Ilustrasi pedagang sayuran.* /GELAR GANDARASA

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Majalengka berencana membangun Pasar Induk Sayuran di Kadipaten agar petani asal Kecamatan Lemahsugih atau Argapura bisa lebih dekat mengirim sayuran serta berdampak pada pengurangan angka inflasi di Kabupaten Majalengka.

Diketahui kedua Kecamatan Lemahsugih dan Argapura ini adalah penghasil aneka sayuran terbesar di Kabupaten Majalengka yang produksinya dikirim ke pasar induk di luar kota. Dua kecamatan ini hampir seluruh petaninya bertani holtikultura.

Selama ini menurut Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi, produksi sayuran asal Kecamatan Lemahsugih dikirim ke Pasar Induk Jagasatru, Cirebon, Patrol, Indramayu dan sejumlah pasar induk lainnya. Dari Jagasatru sebagian komoditas sayuran dikirim kembali ke Majalengka.

Dengan begitu peredaran uang yang cukup tinggi pun terjadi di Cirebon bukan di Majalengka, di samping itu harga komoditas sayuran terutama cabe keriting, cabe merah, tomat, kentang, kol dan komoditas sayuran lainnya di Majalengka menjadi mahal karena transit di kota lain.

“Ke depan kita ingin pengiriman sayuran dari petani Majalengka tidak ke Jagasatru, tetapi pedagang dari Jagasatru yang harus datang ke Pasar Kadipaten. Uang nanti disimpan di Majalengka bukan di Cirebon,” kata Dedi.

Menurutnya, pembangunan pasar Induk Kadipaten ini harus terkoneksi ke pembangunan Segi Tiga Rebana agar bisa masuk pada skala prioritas pembangunan percepatan Rebana dan bisa segera diproses bersama dengan program pembangunan lainnya.

Keuntungan lainnya jika pasar induk berada di Kadipaten maka harga pun akan lebih bisa ditekan dengan begitu tingkat inflasi dari beberapa sektor penyumbang inflasi cukup besar seperti cabe merah, bawang merah, dan komoditas lain akan lebih kecil dibanding sekarang karena barang tersedia dengan harga lebih murah.

“Saya sudah bicara dengan petani di Lemahsugih yang selama ini mengirimkan sayurannya ke Jagasatru. Mereka menyatakan kesediaannya menjual sebagian sayurannya di Kadipaten, Majalengka sebelum Pasar Induk Kadipaten dibangun. Bayangkan labu siam kecil berton–ton, cabe merah, cabe keriting, bawang daun, tomat, kol, sawi putih, wortel, dan sayuran lainnya dikirim ke Jagasatru, yang untung pedagang disana, uang beredar di Cirebon. Nanti mah harus pedagang Jagasatru yang datang ke Kadipaten,” ujar Dedi.

Menyinggung soal lahan untuk pembangunan pasar induk, Dedi menyebut lahan tanah milik Pemda Majalengka cukup luas. Memiliki lahan tanah di Pagandon, lahan sekitar Terminal Cipaku yang kini mangkrak, lahan ini berdekatan dengan Pasar Induk Ternak Bojong Pakuwon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat