kievskiy.org

Produksi Gabah di Majalengka Turun, Diserang Hama dan Terdampak Banjir

Petani di Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tengah menjemur gabah.
Petani di Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tengah menjemur gabah. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan hektare sawah di dua desa Pakubeureum dan Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sudah dipanen, sayangnya produksi gabah pada MT rendeng turun dari biasanya akibat serangan tikus, hama kupu-kupu dan hama lainnya. Tak hanya itu, penurunan produksi gabah juga terjadi akibat banjir.

Menurut keterangan Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kertajati Ali Imron, berdasarkan hasil ubinan produksi padi dari setiap hektare sawah di kedua Desa Pakubeureum, Kertawinangun dan sebagian Sukakerta ini hanya sebesar 6 ton. Padahal biasanya ketika kondisi tanaman bagus, produksi gabah bisa mencapai 7 ton per hentare.

Biasanya hasil panen MT rendeng kualitasnya bagus, kuantitas juga bagus karena minim serangan hama. Namun, tahun ini sebagian wilayah sempat terjadi serangan tikus, kondisi ini diduga karena musim kemarau yang terlalu panjang sehingga tikus kekurangan makanan. Begitu curah hujan muncul dan sawah ditanami tikus langsung menyerang tanaman.

“Saat ini pun kualitas gabah sangat bagus, hanya produksi yang sedikit turun. Ini berdasarkan perhitungan ubinan yang dilakukan kami saat panen. Areal sawah yang sudah dipanen saat ini mencapai ratusan hektare,” ujar Ali Imron.

Periode pancaroba

Sebagian petani sudah mulai ancang-ancang untuk MT II dengan mempercepat tanam mengejar curah hujan yang masih tinggi. Mengingat pada Maret 2024 ini berdasarkan prakiraan BMKG sudah masuk periode pancaroba.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengungkapkan, saat ini untuk MT II, pihaknya tengah berusaha mempersiapkan bibit padi bagi para petani yang lahannya sempat terkena banjir.

Areal sawah yang sempat terkena banjir pada 12 Februari 2024 mencapai 658,88 hektare di 11 desa di Kecamatan Kertajati.

Sawah yang terendam berada di Desa Pakubeureum seluas 75 ha, Kertawinangun seluas 61 ha, Babakan seluas 61,63 ha, Kertajati seluas 86 ha, Sukakerta selaus 20 ha, Bantarjati selaus 44,25 ha, Palasah 250 ha, Sukamulya 30 ha, Sukawana 20 ha, Kertasari 6 ha, dan Desa Mekarjaya seluas 5 ha.

“Kami sekarang sedang berusaha menyakan bibit untuk para petani sesuai komitmen awal bahwa petani yang terdampak banjir akan diberikan bantuan bibit oleh pemerintah pada MT II. Jadi kami kini sedang berupaya bantu benih padi gratis,” kata Iman.

Menurutnya sekarang sebagian petani baru panen, diperkirakan musim tanam kedua baru dilakukan akhir Maret. “Yang pasti ketika mau menyamai benih bisa tersedia. Benih sedang kami upayakan,” kata Iman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat