kievskiy.org

Selain Covid-19, Ancaman Resesi Juga Dikhawatirkan Membuat Politik Uang Kian Rawan di Pilkada

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. /Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi ekonomi masyarakat yang melemah akibat pandemi Covid-19 saat ini sangat rentan dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggungjawab guna melakukan segala cara memenangkan Pilkada serentak 2020. Salah satunya yakni melakukan praktik politik uang.

Hal itu sudah dipetakan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga dilakukan upaya pencegahan melalui pengawas di tingkat kecamatan, desa sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dengan harapan supaya masyarakat tidak tergiur pemberian uang sesaat tersebut.

Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Dodi Juanda, mengatakan, Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya sudah memetakan potensi kerawanan pelanggaran di Pilkada Tasikmalaya di tengah pandemi Covid-19 ini. Dimana potensi kerawanan pelanggaran paling besar yang sudah terpetakan adalah politik uang.

Baca Juga: 4 Makanan yang Bisa Bantu Hilangkan Bekas Jerawat, dari Ubi Jalar hingga Lemon

"Dengan dampak kondisi ekonomi masyarakat yang katanya akhir tahun ini akan mengalami resesi, sangat rentan dimanfaatkan untuk praktek politik uang di Pilkada Tasikmalaya ini," jelas Dodi, Selasa 29 September 2020.

Menurut dia, pelanggaran dalam tahapan kampanye dengan politik uang ini diprediksi akan masive terjadi.

Sehingga ketika tidak dicegah, dengan terus disosialisasikan untuk melawan money politik, maka celahnya makin terbuka lebar. Bawaslu pun memetakan potensi kerawanan politik uang tersebut termasuk upaya penindakannya.

Baca Juga: Bukan Perkantoran, Terungkap Klaster yang Jadi Penyumbang Tertinggi Covid-19 di Kota Tasikmalaya

"Kami menghimbau kepada masyarakat jangan sampai terjebak politik uang atau berbentuk barang untuk mempengaruhi pemilih," terang dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat