kievskiy.org

Volume Kendaraan di Nagreg Meningkat, Ada Pengalihan Arus

Ilustrasi mudik.
Ilustrasi mudik. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Arus mudik di jalur selatan mengalami peningkatan pada H-3 Lebaran atau Minggu 7 April 2024, bahkan kendaraan yang melintas lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kepolisian pun memberlakukan pengalihan arus di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung.

"H-3 Lebaran tahun ini, di Operasi Ketupat Lodaya 2024 sampai dengan pukul 9.00 pagi tadi ada perbedaan kurang lebih 2.000 kendaraan dari jumlah kendaraan yang melintas pada tahun lalu," kata Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom.

Menurut dia, peningkatan kendaraan di Nagreg itu agak berbeda dengan prediksi dari Kementerian Perhubungan maupun Korlantas Polri. "Yang seyogyanya diprediksi kemarin malam tapi tadi pagi, dini hari, sangat padat kendaraan yang melintas ke jalur selatan ini," katanya.

Mangku Anom mengatakan bahwa pihaknya pun melakukan pengalihan arus di Nagreg pada Minggu dini hari. Cara bertindak (CB) yang dilakukan pihak kepolisian di kawasan Nagreg, kata dia, juga harus dilakukan secara kolaboratif bersama dengan jajaran Polres Garut.

"Kami sudah kolaborasi juga dengan jajaran di Garut, mereka pun merekomendasikannya (prngalihan arus). Kurang lebih pukul 1.30 dini hari tadi hingga menjelang adzan shubuh ada pengalihan arus ke arah Leles (Garut), karena jalur Limbangan yang cukup padat," katanya.

Peningkatan kendaraan diprediksi masih terjadi

Menurut dia, pengalihan arus itu memang hanya dilakukan satu kali tapi dalam tempo yang cukup lama. Mangku Anom juga menyatakan bahwa peningkatan arus mudik cenderung terjadi pada malam hari, yakni setelah waktu berbuka puasa sampai setelah waktu sahur.

"Kami tetap antisipasi 24 jam, tapi dari tren sejak empat hari lalu itu memang cukup banyak pemudik yang melakukan perjalanan di malam hari, terutama setelah maghrib atau setelah jam makan malam. Itu cukup variatif, tidak hanya roda dua, tapi juga roda empat," katanya.

Dengan melihat jumlah kendaraan pemudik yang melintas dari Cileunyi hingga Nagreg, dia pun memprediksi bahwa arus mudik dalam jumlah besar masih akan terjadi. "Masih dirasa akan ada kenaikan jumlah kendaraan di hari berikutnya, kami tetap antisipasi sampai H-1," ujarnya.

Lebih lanjut, Mangku Anom pun mengimbau kepada masyarakat terutama anak-anak supaya tidak berkerumun dan meminta bus-bus buat membunyikan klakson telolet. Di samping membahayakan, menurut dia, penggunaan klakson telolet juga tidak dibenarkan.

"Dalam situasi arus mudik ini tentunya mobilitas kendaraan cukup tinggi, apalagi kendaraan angkutan umum seperti bus. Kami mengimbau bukan hanya kepada anak-anak, tapi juga seluruh masyarakat yang ada di sekitar jalan, tidak meminta klaskon telolet," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat