kievskiy.org

Jalan Rusak Mengisolasi Desa Panyindangan, Warga Sakit Ditandu karena Ambulans Tak Bisa Lewat

Warga menggotong sepeda motor melewati jalan rusak akibat pergeseran tanah di Kampung Cibodas, Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu. Akibat jalan tak bisa dilewati kendaraan, ribuan warga terisolasi.
Warga menggotong sepeda motor melewati jalan rusak akibat pergeseran tanah di Kampung Cibodas, Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu. Akibat jalan tak bisa dilewati kendaraan, ribuan warga terisolasi. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim

PIKIRAN RAKYAT - Warga Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta terpaksa menandu seorang warga yang sakit. Tindakan itu dilakukan karena jalan menuju rumah sakit terdekat mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah.

“Sampai saat ini jalan di Kampung Cibodas, Desa Panyindangan belum bisa dilewati mobil. Motor juga kesulitan apalagi kalau hujan,” kata seorang warga yang akrab disapa Engkong kepada Kontributor Pikiran Rakyat Hilmi Abdul Halim, Selasa, 23 April 2024.

Dalam video yang direkam olehnya terlihat sejumlah warga tengah menggotong pasien menggunakan tandu dari sebatang bambu dan kain sarung. Tindakan tersebut diakui karena ambulans yang akan membawa pasien tersebut tidak bisa melintasi jalan rusak.

Pada saat itu, warga lainnya kebetulan sedang bergotong-royong memperbaiki jalan secara swadaya. Engkong mengakui kegiatan yang diinisiasi warga belum efektif memperbaiki kerusakan jalan tersebut.

Pasalnya, jalan dari beton di sana mengalami retakan bahkan patahan yang sangat parah hingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Setelah video warga menandu pasien yang sakit itu beredar, pemerintah daerah setempat akhirnya menerjunkan alat berat ke lokasi.

“Untuk sementara ini baru diurug tanah oleh backhoe. Kami tidak tahu apa yang akan dilakukan (Pemda untuk memperbaiki jalan) ke depannya,” kata Engkong berharap jalan tersebut segera diperbaiki untuk menunjang aktivitas warga.

Sebelumnya diberitakan, jalan rusak itu telah mengisolasi ribuan warga di Desa Panyindangan. Kerusakan jalan akibat pergeseran tanah itu tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah meskipun sudah berlangsung selama sekira setahun terakhir.

Mengenai hal itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Setempat, Heryadi Erlan mengaku telah melakukan assesment di lokasi terdampak bencana. Menurutnya, jenis gerakan tanah yang terjadi adalah tipe rayapan.

“Tanah bergerak secara perlahan dan terus-menerus. Tata guna lahan yang dominan adalah pertanian lahan basah. Hal ini dapat menyebabkan penjenuhan dan pelunakan tanah akibat akumulasi air dari lahan pertanian," kata Erlan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat