/photo/2024/04/27/3143105087.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memberikan beberapa catatan untuk penataan kawasan objek wisata, salah satunya penataan parkir kendaraan dan pedagang kaki lima.
Dalam kegiatan evaluasi parkir kendaraan bersama Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Satpol PP. dan instansi terkait lainnya, Jeje mengatakan rapat koordinasi ini untuk evaluasi parkir, yang juga bagian keseluruhan dari objek wisata di Kabupaten Pangandaran.
"Saya juga baru tahu, kalau pedagang pantai juga kena parkir. Kemarin ada yang cerita sama saya," ujar Jeje beberapa waktu lalu.
Maka dalam rakor ini, dirinya sudah menyampaikan beberapa poin, mulai dari penataan parkir, penataan pantai, dan sebagainya.
"Karena reguler ini bersifat mengatur. Untuk pedagang dianjurkan membawa satu kendaraan ke pantai, tapi ikut berpartisipasi lah, misal bayar parkir Rp10.000 sebulan sekali," ujar Jeje.
Tetapi, kalau pedagang membawa 2 kendaraan ke kawasan objek wisata, kata Jeje, bisa dikenakan retribusi parkir progresif perhari sebesar Rp10.000 per kendaraan.
"Karena kalau semua bawa kendaraan, objek wisata bisa penuh sama kendaraan pedagang, maka pedagang dianjurkan hanya membawa satu kendaraan saja ke objek wisata," kata Jeje.
Dari hasil evaluasi pemberlakuan parkir oleh pihak ketiga selama 10 hari saat libur Lebaran kemarin, ia menilai masih semrawut, maka harus kembali ke konsep semula ditarik di pintu masuk atau tol gate, sehingga seluruh area pantai menjadi areal parkir. Hanya saja, dia mewanti-wanti untuk tidak parkir kendaraan di pesisir pantai atau pasir, kecuali dalam kondisi darurat.
"Tapi jangan pabeulit (semrawut) dengan pembayaran retribusi masuk ke objek wisata. Kita harus utamakan pelayanan yang terbaik kepada pengunjung wisata, mudah dan cepat," ujarnya.