kievskiy.org

Tasikmalaya Mulai Kewalahan dengan Pasien Covid-19, Relawan Tenaga Medis Tambahan Dibutuhkan

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Kasusnya semakin hari semakin bertambah, pemerintah Kota Tasikmalaya mulai kewalahan di berbagai aspek dalam penanganan Covid-19. 

Mulai dari kekurangan anggaran mencapai Rp 10 miliar hingga mulai penuhnya ruang isolasi Rumah Sakit dan gedung isolasi darurat Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya.

Selain itu, terus membludaknya pasien positif covid, membuat para tenaga medis juga kewalahan dalam proses perawatan pasien di berbagai lokasi ruang isolasi.

 Baca Juga: Jadi Pesta Modifikator Tanah Air, IMX 2020 Siap Digelar 10 Oktober

"Dengan jumlah kasus terus bertambah, kita sudah merekrut relawan tenaga medis sebanyak 35 orang.Tapi kalau sudah ada tempat isolasi baru, mau gak mau kita rekrut lagi tambahan relawan tenaga kesehatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan di kantornya, Selasa, 6 Oktober 2020.

Pembagian tenaga medis dengan jumlah seadanya, tambah Uus, terpaksa dilakukan ditengah pasien terus bertambah  untuk bisa merawat pasien secara maksimal.

Termasuk khusus bagi pasien tak bergejala yang diisolasi mandiri di pesantren, tetap akan mendapatkan perawatan tenaga medis secara bergantian.

 Baca Juga: Regulasi Produk Tembakau Alternatif Perlu Berbasis Sains, BPOM AS: demi Kesehatan Masyarakat

Sedangkan bagi tenaga medis di Rusunawa UNSIL Tasikmalaya, difokuskan menginap selama 24 jam untuk merawat santri corona bergejala ringan. 

"Tapi bagi pasien positif covid bergejala berat, tetap ditempatkan di RSUD Soekardjo dan Rumah Sakit Islam dengan pertimbangan peralatan yang lebih lengkap jika sesuatu hal terjadi terhadap pasien," tambah Uus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat