kievskiy.org

Alami Kekerasan Selama Proses Penyidikan, Pegi Setiawan Tak Sakit Hati

Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 26 Mei 2024 lalu. Polda Jabar kalah dalam Sidang Praperadilan dan harus membebaskan Pegi Setiawan.
Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 26 Mei 2024 lalu. Polda Jabar kalah dalam Sidang Praperadilan dan harus membebaskan Pegi Setiawan. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Pegi Setiawan mengakui dirinya sempat mendapatkan kekerasan ketika proses penyidikan. Namun, ia mengaku ikhlas dan tak mau mempermasalahkan kekerasan yang ia alami. Pria yang bekerja sebagai kuli bangunan ini mengaku pernah mendapat pukulan di bagian mata serta kepalanya pernah dimasukkan ke dalam kresek.

Kendati mendapat kekerasan, Pegi tidak merasa sakit hati. Ia tidak mau lagi menatap masa lalunya itu. Semua penderitaan yang dialaminya dijadikan sebagai pelajaran hidup. Ketika dinyatakan bebas, pria asal Cirebon itu bersyukur dan merasa senang.

“Alhamdulillah bersyukur sekali saya sangat bahagia, senang, dan ini adalah momen-momen yang sangat saya rindukan ketika saya di dalam. Jadi pas saya di dalam itu saya merindukan momen-momen seperti ini, bertemu keluarga,” tuturnya.

Pegi merindukan saat-saat bersama dan bercengkrama dengan keluarganya. Oleh karena itu, ia bersyukur telah bebas dan berkumpul kembali dengan keluarga. Selama ditahan, pria berusia 30 tahun itu sangat merindukan kasih sayang dari ibunya.

Selain itu, Pegi juga rindu dengan aktivitasnya mengantar jemput adik-adiknya untuk bekerja dan sekolah. Selama ditahan ia tak pernah bosan berdoa dan berharap agar kondisi keluarganya baik-baik saja.

“Setiap kali menangis ya saya berdoa sih, jadi saya merindukan momen seperti itu, merindukan momen-momen kumpul dengan keluarga, harusnya jam segini saya lagi ngapain,” ucapnya dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV pada Rabu, 10 Juli 2024.

Oleh karena itu, Pegi terus berharap dirinya segera bebas agar bisa mengulang kembali momen bersama keluarga. Ia juga menangis karena menanggung kesalahan yang sama sekali tidak dilakukannya. Namun, ia percaya permasalahan yang dialami bisa membuatnya semakin dewasa.

Tak hanya Pegi, keluarganya juga merindukan momen kebersamaan mereka. Lusiana, adik Pegi, rindu berkumpul dan bercengkrama dengan sang kakak. Mengenai tato, Pegi mengaku merajah tangannya pada 2016.

“Nah kalau misalnya ditanyakan ini kamu terinspirasi dari apa katanya, saya terinspirasi dari pemain bola. Terus saya juga suka waktu itu kan Killing Me Inside saya suka banget sama si Onadio Leonardo ada tato bintang, nah saya suka itu,” kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat