PIKIRAN RAKYAT - Lapas kelas IIB Tasikmalaya terus memberdayakan warga binaannya, dalam hal keterampilan guna membentuk keahlian keterampilan khusus.
Setelah pemberdayaan keahlian keterampilan menjahit dan pembuatan alas kaki, kini warga binaan diarahkan pada kerajinan berbahan rotan sintetis seperti pembuatan kursi dan meja.
Bahkan kerajinan rotan sintetis produksi warga binaan kini banyak dipesan oleh sejumlah pengusaha hotel dan perkantoran saat masa pandemi covid sekarang ini.
Baca Juga: 10 Fakta Rangga Bocah Aceh yang Dibunuh saat Lindungi Ibunya: Siswa Berprestasi dan Hafiz Quran
Kepala Subsi Kegiatan Kerja Lapas II B Tasikmalaya, Arief Setiyo Budiarto mengatakan, hasil produk manufaktur ini sengaja dikerjakan di dalam Lapas untuk memberdayakan keterampilan para narapidana yang memiliki keahlian khusus.
"Bagi warga binaan yang memiliki keterampilan khusus kita salurkan ke produksi manufaktur rotan sintetis. Meski berjalan baru sebulan ini di masa pandemi, banyak hotel dan perkantoran yang sudah membeli hasil produk mereka," jelasnya , kepada wartawan Sabtu, 17 Oktober 2020.
Menurut Arief, hasil penjualan produk warga binaan ini diperuntukkan bagi mereka untuk bekal tambahan selama menjalani masa tahanannya.Kursi dan meja rotan sintetis warga binaan ini pun mampu dikerjakan selama dua pekan sesuai pesanan para konsumen.
Baca Juga: 5 Manfaat Zat Besi untuk Tubuh, dari Cegah Anemia hingga Tingkatkan Konsentrasi
"Harganya bervariasi mulai Rp 3 juta sampai Rp 4 juta per set kursi dan dalam sebulan ini mereka sudah menyelesaikan dua pesanan," ucapnya.
Selain pemesanan dari hotel kata Arif, ada juga dari perkantoran dan perseorangan yang ingin membeli produk manufaktur warga binaan.