/photo/2020/10/18/186962856.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Delapan tahun sudah, Dayo (71) warga Kampung Cihideung Balong, Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya hidup bersama tujuh anggota keluarganya di rumah yang kondisinya nyaris ambruk.
Selain plafon rumahnya bocor, atap bangunan rumah tampak miring lantaran tiang penopang sudah lapuk hingga nyaris ambruk.
Menurut Dayo, plafon rumah yang sebagian besar dari anyaman bambu (bilik) itu bocor di bagian pinggir dan tengah rumah. Ia mengaku, dirinya sempat memperbaiki rumahnya tapi hanya plafonnya saja.
Baca Juga: Dituduh Ingin Lengserkan Jokowi, Gatot Nurmantyo: Saya Rakyat Biasa, Bagaimana Menggulingkan?
"Saya tinggal bersama tujuh anggota keluarga. Kalau musim hujan ya seperti ini, ember di mana-mana untuk menampung air hujan yang bocor dari atap," ujar Dayo, Minggu, 17 Oktober 2020.
Kini ujar dia, dirinya merasa senang lantaran mendapat bantuan rehab rumah dari Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui program rehab Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
"Alhamdulilah, hari ini mendapat bantuan untuk rehab rumah dari pemerintah. Saya sangat berterima kasih kepada pengurus RT, RW, kelurahan, kecamatan yang telah membantu," ucapnya.
Baca Juga: Berlinang Air Mata, Wika Salim Kenang Masa Sulit saat Belajar Sembari Temani Ayahnya Kerja Bangunan
Bantuan rehab rutilahu sendiri diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf kepada Dayo yang disaksikan oleh warga sekitar. Yusuf mengatakan, program rutilahu merupakan janji politik dirinya bersama Budi Budiman untuk membantu masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni.
"Target kami satu tahun itu 1.000 rumah rutilahu yang dibantu. Alhamdulilah, kini lebih dari 4.000 rumah sudah terealisasi. Apalagi saat ini ada bantuan juga dari Baznas untuk program rutilahu dan Dinas Sosial," ujar Yusuf.