PIKIRAN RAKYAT - Imam al-Ghazali dalam Mukaasyafat al-Quluub menjelaskan asal muasal penamaan bulan Syaban. Menurutnya, secara etimologis, kata syaban berasal dari akar kata syibun yang berarti thariiqul jabal (jalan di gunung).
Lebih lanjut, Imam al-Ghazali kemudian memahami bahwa kata syaban memiliki makna suatu jalan kebaikan yang mencabangkan banyak keberkahan.
Seperti asal-usul namanya, banyak keutamaan yang dapat dipetik dari malam Nisfu Syaban, yakni diampuni dosa-dosa, dikabulkan do’a-do’a, dan pahala yang berlimpah.
Tidak sedikit keterangan para ulama yang mengatakan bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan dosa.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sebagai Penyempurna Amalan pada Bulan Syaban
Baca Juga: Nabi Muhammad SAW Peringatkan Umat Muslim Tak Abaikan Bulan Syaban, Simak Alasannya
Pengampunan dosa dapat diraih dengan memperbanyak amalan saleh di malam tersebut.
Kendati demikian, hadits menyebutkan bahwa ada dua golongan manusia yang tidak akan diampuni dosanya di malam Nisfu Syaban.
Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ary RA: “Sesungguhnya Allah akan benar-benar melihat di malam nisfu Sya'ban, kemudian Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali untuk seorang musyrik atau seorang musyahin (orang yang bermusuhan)." (HR Ibnu Majah)