kievskiy.org

Teks Khutbah Idul Adha 2022: Hakikat Pengorbanan Lewat Berkurban di Masa Pandemi

Bagi anda yang sedang mempersiapkan khutbah Idul Adha 2022, teks berikut ini mungkin bisa dijadikan sebagai salah satu referensi.
Bagi anda yang sedang mempersiapkan khutbah Idul Adha 2022, teks berikut ini mungkin bisa dijadikan sebagai salah satu referensi. /Pixabay/suhailsuri

PIKIRAN RAKYAT - Perayaan lebaran, baik Idul Fitri dan Idul Adha, selalu identik dengan pelaksanaan Sholat Id.

Satu hal yang tidak terlewat dari pelaksanaan Sholat Id,  Idul Fitri maupun Idul Adha, adalah khutbah yang disampaikan kepada jemaah.

Akan tetapi, tidak jarang orang yang ditugaskan untuk memberikan khutbah merasa bingung dengan apa yang akan disampaikan.

Oleh karena itu, bagi anda yang sedang mempersiapkan khutbah Idul Adha 2022, teks berikut ini mungkin bisa dijadikan sebagai salah satu referensi.

 
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
 لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر، ولله الحمد.
الحمد لله الكريم المنان، ذي الجود والإحسان، فارج الكرب غافر الذنب، ذي الطول لا إله إلا هو الرحيم المتعال،
اشهد ان لا اله الا الله وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله،  أفضل الصلاة وأتم السلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين؛ أما بعد:
فيا عباد الله! اوصيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون
 
Keluargaku yang senantiasa dirahmati Allah, Alhamdulillah pagi ini kita masih diberikan kesempatan untuk bersama-sama merayakan lebaran Idul Adha.
 
Walaupun dengan menerapkan protokol kesehatan, kita tidak sendiri melakukan hal demikian. Sebab, banyak umat Islam di dunia juga melakukan hal serupa.
 
Bahkan, saudara kita yang mengerjakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci juga melaksanakan rangkaian manasik secara lebih ketat. 
 
Tujuannya adalah supaya kita semua umat Islam terlindung dan terjaga kesehatannya, serta khusu' dan nyaman dalam beribadah kepada Allah SWT.

Seperti yang dikatakan oleh Syekh Izzuddin Abdussalam:

 
من سعادتي لزومي لبيتي، وتفرغي لعبادة ربي، والسعيد من لزم بيته، وبكى على خطيئته، واشتغل بطاعة الله
 
Artinya: "Termasuk keberuntunganku adalah dapat berdiam diri di dalam rumahku, dan meluangkan waktu untuk beribadah kepada Tuhan-ku. 
 
Orang yang beruntung ialah orang lebih banyak berdiam di dalam rumah, ia menangis karena menyesali dosanya, dan ia menyibukkan diri untuk taat beribadah kepada Allah".
 
Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha 2022: Kurban Mampu Membuang Sifat Buruk Manusia

Dengan demikian, apa yang kita lakukan sekarang ini merupakan cara meraih keuntungan hidup. 

 
Terlebih, sekarang ini kita masih dalam masa pandemi, sehingga apa yang kita lakukan ini bukan semata-mata untuk keberuntungan pribadi, tetapi juga untuk keberuntungan orang banyak.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, bersumber dari riwayat Saad bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

 
إذا كان الطاعون بأرض فلا تهبطوا عليه، وإذا كان بأرض وأنتم بها فلا تفروا منه
 
Artinya: "Jika terjadi wabah tha'un di satu wilayah, maka janganlah kalian masuk di dalamnya. Dan jika kalian berada di dalam wilayah itu, maka janganlah kalian lari darinya".

Keluargaku yang senantiasa dimuliakan Allah, Idul Adha mengajarkan kita tentang arti penting pengorbanan dengan cara mengeluarkan apa yang terbaik dari milik kita untuk disedekahkan di jalan Allah SWT. 

 
Seperti dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda:
 
عن ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب الى الله من هذه الأيام -يعني الأيام العشر- قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء. (روى البخاري في صحيح)
 
Artinya: "Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada beramal di hari-hari ini --maksudnya hari-hari yang sepuluh'. 
 
Sahabat bertanya: 'Wahai Rasulullah, walaupun jihad fisabilillah?'
 
Beliau menjawab: 'Ya, walaupun jihad fisabilillah, kecuali seseorang yang keluar rumah dengan membawa jiwa dan hartanya, lalu dari harta yang dikeluarkannya itu dia tidak membawa pulang lagi suatu apapun'.” (HR.Al-Bukhari)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat