kievskiy.org

Antara Puasa Arafah dan Puasa Qadha, Mana yang Harus Didahulukan? Simak Penjelasan Buya Yahya

Ilustrasi. Simak ketentuan menggabungkan puasa Arafah dan puasa qadha.
Ilustrasi. Simak ketentuan menggabungkan puasa Arafah dan puasa qadha. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Puasa Arafah adalah amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Dzulhijjah. Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Namun, bagaimana jika ingin menunaikan puasa Arafah, tetapi masih memiliki utang puasa Ramadhan? Apakah boleh menggabungkan puasa Arafah dengan puasa qadha Ramadhan?

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan tentang hukum menggabungkan puasa wajib dengan puasa sunah. Puasa wajib terdiri dari puasa bulan Ramadhan, puasa qadha, dan puasa nazar.

Baca Juga: 10 Link Twibbon untuk Rayakan Idul Adha 2022, Lengkap dengan Cara Pakainya

Menurutnya, jika seseorang mempunyai utang puasa wajib, maka dia dianjurkan untuk menyelesaikan utang puasa wajibnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunah.

Dia juga menjelaskan, menurut jumhur ulama khusus mazhab Syafi'i, seseorang boleh melakukan puasa sunah kemudian puasa wajibnya ditunda.

Namun, lebih baik membayar utang puasa wajib terlebih dahulu. Pahala puasa wajib lebih besar dibandingkan puasa sunah.

Kemudian, terkait dengan hukum menggabungkan puasa qadha dan puasa Arafah, Buya Yahya mengatakan bahwa niat kedua puasa tersebut tidak boleh digabung.

Baca Juga: Hukum Memakan Torpedo Kambing Saat Idul Adha, Simak Penjelasannya

Jika niat puasa fardhu dan sunah dicampur, maka hukumnya tidak sah. Berbeda dengan niat puasa sunah yang boleh digabung dengan puasa sunah lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat