kievskiy.org

Jumlah Jemaah Haji Dibatasi, Sejumlah Bisnis di Arab Saudi Lumpuh

Suasana ibadah haji di tengah pandemi, 29 Juli 2020.
Suasana ibadah haji di tengah pandemi, 29 Juli 2020. /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Pembatasan jumlah jemaah haji di Arab Saudi telah menaruh kekecewaan terhadap Sajjad Malik, seorang pengelola taksi dekat Masjidil Haram.

Pasalnya, kantornya sekarang sepi pelanggan. “Tidak ada pekerjaan, tidak ada gaji, tidak ada,” ujarnya seperti dilansir BBC, Kamis, 30 Juli 2020.

“Biasanya, 2 atau 3 bulan sebelum ibadah haji, saya dan para sopir lainnya bisa dapat penghasilan sampai akhir tahun, tetapi sekarang kami tak dapat penghasilan apapun.”

Baca Juga: Jelang Final Piala FA Arsenal vs Chelsea, Frank Lampard Akui Belajar dari Kekalahan Tahun 2002 Silam

Samiur Rahman, salah satu sopir setempat, mengaku sekarang jalanan sepi bak kota hantu, tidak terlihat para jemaah haji yang biasanya ramai berlalu-lalang di Mekkah.

Sajjad mengungkapkan bahwa dia dan para sopirnya harus tidur 4 sampai 5 orang sekamar, bahkan mereka sekarang sulit untuk mencari makan.

Sajjad tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah setempat. Ia memang memiliki tabungan, tetapi tak cukup untuk menggaji 50 orang pegawainya.

Baca Juga: Presiden Filipina Janjikan Vaksin Corona Gratis pada 20 Juta Warga Miskin, Kecuali Satu Kategori Ini

Bahkan salah satu temannya meneleponnya dan memohon untuk bekerja dengannya. Dia pun tidak peduli apakah ia akan digaji atau tidak.

Pembatasan jemaat haji yang ketat ini dilakukan Arab Saudi karena negara tersebut termasuk kedalam negara yang memiliki penyebaran penularan Covid-19 terparah di Timur Tengah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat