PIKIRAN RAKYAT - Ada 8 perkara yang dapat membatalkan puasa, salah satunya keluar mani. Perkara tersebut tentu menjadi kekhawatiran sendiri bagi kaum pria, terutama mereka yang baru baligh.
Keluarnya mani dari alat vital pria atau sering disebut ejakulasi, biasa terjadi karena pengaruh rangsangan seksual baik saat berhubungan intim, maupun ketika dihadapkan dengan stimulus lain. Berdasarkan pernyataan imam besar asal Damaskus, Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni, seseorang yang mengeluarkan mani secara sengaja, maka puasanya dianggap batal dan harus membayar qadha.
“Apabila seorang muslim mengeluarkan maninya secara sengaja, maka dia telah melakukan suatu yang haram. Puasanya batal seiring dengan keluarnya air mani. Perbuatan tersebut termasuk dalam makna qublah yang timbul dari syahwat,” katanya.
Lantas bagaimana dengan mimpi basah? apakah seseorang yang mengalami mimpi basah terhitung memiliki utang puasa?
Baca Juga: Doa Masuk Masjid Lengkap, Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Hukum Mimpi Basah Saat Puasa
Mimpi basah sendiri adalah kondisi ketika laki-laki mengalami ejakulasi ketika tidur. Biasanya diawali dengan mimpi melakukan hubungan intim dengan lawan jenis.
Proses tersebut dipicu oleh tubuh seseorang yang memproduksi lebih banyak hormon testosteron dari biasanya. Alhasil kantung sperma atau vesikula seminalis penuh, sehingga tak mampu lagi menampung dan dikeluarkan saat terlelap.
Pertanyaan terkait mimpi basah atau dalam bahasa medisnya disebut dengan nocturnal emissions rupanya sering dibahas oleh pemuka agama salah satunya Ustaz Abdul Somad (UAS). Dalam ceramahnya, UAS menegaskan bila mimpi basah tidak akan membatalkan puasa seorang mulim meskipun terjadi di siang hari, saat Ramadhan.
"Mimpi basah tidak membatalkan puasa. Puasanya tetap sah meskipun mimpi basah," kata UAS sebagaimana dikuti Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Fodamara TV, Jumat, 24 Maret 2023.