kievskiy.org

Bersahabat dengan Al-Quran untuk Meluruskan Tujuan Hidup

Ilustrasi Al Quran.
Ilustrasi Al Quran. /Pixabay/Ali Burhan

PIKIRAN RAKYAT - Trend dunia modern saat ini tanpa sadar telah menjadikan sebagian orang makin terlena dengan kehidupan dunia. Berkembangnya teknologi gawai, akses internet yang mudah dan juga ragam aplikasi media yang bermacam-macam telah menjadi rutinitas harian.

Perlahan tapi pasti, masjid dan musholla menjadi sepi namun kafe-kafe makin ramai, majlis-majlis keilmuan ditinggalkan namun konser-konser dan acara makin dicari, makin dermawan dalam meluangkan waktu untuk menonton televisi, membuka media sosial namun juga kian pelit dalam meluangkan waktu untuk menimba ilmu dan hikmah melalui tilawah al-Quran.

Bahkan karena sudah terpengaruh dengan hal yang viral. Beberapa orang rela melakukan segala sesuatu semaunya tanpa berfikir akankah hal itu menyakiti diri, orangtua, keluarga, atau orang sekitar. 

Tanpa sadar tujuan hidup berubah dari akhirat menjadi dunia, padahal Allah SWT. telah mewanti-wanti dalam firmannya di QS 79 Al-nazia’at ayat 39-41: “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).

Baca Juga: Polisi Ungkap Jumlah Korban Baliho Roboh di Simpang Samsat Soekarno Hatta Bandung

Dari sini perlu kita sadari bersama untuk segera kembali kepada memegang tali Allah, agar lurus kembali jalan menuju akhirat, ringan hisabnya, dan digolongkan menjadi ahlinya Allah. 

Salah satu cara untuk meluruskan kembali arah tujuan hidup ialah dengan bersahabat dengan Al-Quran. Apalagi dengan hadirnya Bulan Ramadhan, sebuah momentum yang tepat untuk kembali mengisi daya Ilahi. Bersahabat dengan Al-Quran bukan hanya membaca tulisan arabnya namun juga membaca arti dan tafisrnya disertai usaha untuk mengamalkan apa yang sudah dibaca. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa suatu hari, Rasulullah Saw. menjelaskan kepada para sahabatnya:

Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah, hendaklah ia memuliakan ahlullah (keluarga Allah). Lantas sahabat bertanya: “Apakah Allah Azza wa Jalla memiliki keluarga, ya Rasulullah?” “Ya,”jawab Rasulullah. “Siapakah gerangan orang tersebut ya Rasulullah?” Rasulullah menjelaskan: ketahuilah bahwa Ahlullah di dunia adalah orang-orang yang membaca Al-Quran.

Subhannallah, Allahu Akbar. Hadits tersebut menjelaskan tentang kemulian seorang ahli Allah didunia, dengan memuliakan Ahli-nya Allah di dunia saja sudah dijanjikan akan bertemu dengan Allah, apalagi bila ditakdirkan menjadi Ahli-nya Allah dengan cara bersahabat dengan Al-Quran. 

Baca Juga: Mahfud MD: Jangan Bilang Pemerintah Itu Bawahan DPR

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat