kievskiy.org

Bolehkah Puasa Syawal Dilaksanakan Tidak Berurutan? Simak Penjelasan Lengkapnya

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/syaifulptak57

PIKIRAN RAKYAT - Puasa Syawal dilaksanakan setelah umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Puasa sunah ini sangat disukai oleh Rasulullah SAW.

Puasa Syawal berjumlah enam hari, yakni mulai tanggal 2 hingga 7 Syawal. Puasa ini dilakukan secara berurutan dengan Ramadhan.

Puasa Syawal tidak dimulai sejak 1 Syawal lantaran tanggal tersebut merupakan Hari Raya Idul Fitri.

Umat muslim diharamkan berpuasa pada Hari Lebaran, seperti pada tanggal 10 Dzulhijah (Hari Raya Idul Adha) serta tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah (hari-hari tasyriq).

Baca Juga: Bisa Dapat Pahala Berlimpah, Simak Hukum Puasa Syawal

Orang yang melakukan puasa Syawal selama enam hari akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa.

Hal tersebut sebagaimana perkataan Rasulullah SAW dalam hadis berikut ini:

"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim)
 
Lantas, bagaimana jika seseorang melaksanakan puasa Syawal secara selang-seling atau tidak berurutan?

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Bimas Islam Kemenag (Kementerian Agama), melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut sebanyak enam hari hukumnya adalah lebih utama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat