kievskiy.org

Apakah Boleh Menggabung Puasa Syawal dengan Puasa Qadha Ramadhan? Simak Penjelasan Lengkapnya

Ilustrasi orang berdoa.
Ilustrasi orang berdoa. /Pixabay/Mohamed Hassan

PIKIRAN RAKYAT - Puasa Syawal dilaksanakan setelah puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Puasa sunah yang sangat disukai Rasulullah SAW ini berjumlah enam hari.

Puasa Syawal dilakukan mulai 2 hingga 7 Syawal. Orang yang melaksanakan puasa tersebut selama enam hari akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa.

Akan tetapi, bagaimana jika ingin puasa Syawal, tetapi masih memiliki utang puasa Ramadhan? Sebagaimana diketahui, tak sedikit umat Islam yang ingin segera membayar utang puasa dengan melakukan qadha di bulan Syawal.

Lantas, apakah boleh menggabung puasa Syawal dengan puasa qadha Ramadhan?

Baca Juga: Keutamaan Puasa Syawal, Pahala Seperti Berpuasa Satu Tahun

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Bimas Islam Kemenag, Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Tuhfat al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj, juz III, halaman 390 menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat terkait hal tersebut.

Ada yang menyatakan bisa menggabung puasa Syawal dengan puasa qadha Ramadhan dan ada yang menyatakan tidak bisa menggabungnya.

Berikut penjelasannya:

"Hendaknya disyaratkan adanya penentuan dalam puasa rawatib seperti puasa arafah, asyura, hari-hari putih, dan 6 hari di bulan Syawal, sebagaimana sholat rawatib. Pendapat tersebut dijawab dengan bahwasanya puasa di hari-hari yang telah disebutkan diarahkan pada hari-hari tersebut, sehingga apabila seseorang berniat lainnya maka tetap bisa sah sebagaimana sholat tahiyatul masjid. Karena maksud utamanya ialah yang penting berpuasa di hari-hari tersebut."

Berdasarkan pemaparan di atas, sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Syawal harus ditertentukan sehingga tidak boleh digabung dengan puasa lainnya.

Baca Juga: 3 Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Malam Nuzulul Qur’an, Raih Pahala Berlipat Ganda di Ramadhan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat