kievskiy.org

Tata Cara Sholat Istisqa, Kala Semut Meminta Hujan Pada Jaman Nabi Sulaiman

Ilustrasi hujan
Ilustrasi hujan /Pikiran-Rakyat.com/ Tita Salsabila

PIKIRAN RAKYAT - Sholat Istisqa mulanya dilakukan oleh semut pada jaman Nabi Sulaiman. Hal ini tertera pada riwayat Abu Dawud yang menyebutkan jika umat Nabi Sulaiman As melakukan sholat permohonan hujan (istisqa) ketika kemarau panjang melanda.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (خرج سليمان عليه السلام يستقي، فرأى نملةً مستلقيَةً على ظهرها، رافعةً قوائمَها إلى السماء، تقول: اللهم، إنا خَلْقٌ مِن خلقِك، ليس بنا غنًى عن سُقيَاك، فقال لهم سليمان: ارجعوا؛ فقد سُقيتُم بدعوة غيركم)؛ رواه أحمد، وصحَّحه الحاكم

Artinya, "Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bercerita, ‘Nabi Sulaiman AS pernah melakukan ibadah istisqa, tetapi ia melihat seekor semut berposisi telentang dan mengangkat tangan dan kakinya sambil berdoa, ‘Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu.’ Menyaksikan ini, Nabi Sulaiman AS mengatakan kepada rakyatnya, ‘Mari kita pulang, kalian telah di(mintakan)anugerahkan air oleh doa makhluk hidup selain kalian,'" (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Imam Al-Hakim).

Ulama pun menyimpulkan sholat istisqa merupakan bentuk permintaan kepada Allah agar diturunkan hujan yang melibatkan seluruh makhluk hidup.

Baca Juga: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW, Lengkap dengan Keutamaan dan Dalil Al-Quran

Hal ini juga disinggung oleh Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam Ibanatul Ahkam berikut ini:

مشروعية الخروج للاستسقاء في الصحراء٬ الاستسقاء مشروع للأمم السابقة٬ يحسن إخراج البهائم في الاستسقاء لأن لها إدراكا يتعلق بمعرفة الله و بذكره وبطلب الحاجات منه تعالى بلغة يفهمها الله ويجهلها الناس

Artinya, "(Hadits ini menunjukkan) pensyariatan keluar rumah untuk melakukan istisqa di tanah lapang. Istisqa merupakan syariat bagi umat terdahulu. Alangkah baiknya membawa serta binatang ternak dalam melakukan istisqa karena binatang itu memiliki potensi yang berkaitan dengan makrifat, zikir, dan permohonan hajat mereka terhadap-Nya dengan bahasa yang dipahami oleh Allah dan tidak dipahami oleh bangsa manusia," (Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 132).

Niat Sholat Istisqa

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat