kievskiy.org

Siapa Saja 6 Golongan Manusia yang Kelak Akan Masuk Neraka Tanpa Hisab?

Ilustrasi neraka.
Ilustrasi neraka. /Pexels/marco allasio

PIKIRAN RAKYAT - Hari Perhitungan atau Yaumul Hisab adalah salah satu nama lain dari Hari Kiamat. Hari itu, seluruh umat manusia akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya saat masih hidup.

Namun, ada pula golongan manusia yang tidak akan melewati fase Hari Perhitungan atau tanpa hisab dan masuk ke dalam neraka.

Imam Al-Ghazali sebagaimana dikutip dari NU Online, menyampaikan bahwa ada golongan manusia yang masih neraka tanpa hisab.

Baca Juga: KPK Kembangkan Perkara Wamenkumham Eddy Hiariej ke Pasal Pencucian Uang Selain Dugaan Suap dan Gratifikasi

Dalam salah satu karyanya yaitu Minhaj al-Abidin, Al-Ghazali menerangkan bahwa masuk neraka tanpa hisab ini berlaku bagi 6 kelompok manusia ini.

Pemimpin Zalim

Mereka adalah pemimpin yang tidak amanah di saat memegang jabatan. Jabatan yang dimiliki digunakan hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya bukan untuk kepentingan umat.

Padahal, dalam pandangan Islam, jabatan merupakan sebuah amanah yang besar. Pertanggungjawabannya bukan hanya kepada manusia melainkan juga kepada Allah SWT. Itulah mengapa para sahabat enggan untuk memegang jabatan sebagai pemimpin untuk menggantikan posisi Rasulullah SAW.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa jenazah Rasulullah baru dimakamkan tiga hari setelah beliau wafat. Ini disebabkan para sahabat menunggu siapa pemimpin sesudah Rasulullah.

Pengusaha Khianat

Segala bentuk usaha yang dilakukan bertentangan dengan apa yang sudah ditentukan dalam Islam. Usahanya menggunakan cara-cara tidak terpuji seperti menipu. Kalau ia seorang pedagang buah, di atas keranjang buah selalu ditempatkan buah-buah yang masih baru dan segar tetapi di bagian bawah, buahnya dalam keadaan jelek bahkan ada yang busuk.

Islam pun melarang setiap pedagang untuk mengurangi timbangan karena dengan berbuat itu akan merugikan konsumen. Kegiatan menimbun barang juga merupakan perbuatan yang ditentang dalam ajaran Islam. Alasannya, kegiatan itu biasanya digunakan untuk meresahkan masyarakat aibat mahalnya harga barang. Tindakan itu merugikan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat