PIKIRAN RAKYAT - Dalam kepercayaan Islam, kemunculan Dajjal dianggap sebagai salah satu fase hari kiamat yang menakutkan. Dajjal dijelaskan sebagai malapetaka bagi umat Islam, menjadi salah satu ujian terberat di akhir zaman.
Walaupun dalam Al-Qur'an, Dajjal tidak diuraikan secara rinci seperti penjelasan tentang setan dan jin, banyak ulama menjelaskan Dajal sebagai manusia yang akan datang, diawali dengan kabar kedatangannya dari Allah.
Dajjal diyakini mampu melakukan hal-hal di luar kemampuan manusia, seperti menghidupkan orang yang sudah mati dan menumbuhkan tumbuhan dengan perintahnya.
Dajal berasal dari bahasa Arab, "Dajjala," yang berarti "dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya." Asal katanya mencerminkan makna mencampuradukkan atau merancukan.
Pada akhir zaman, Dajal akan muncul sebagai ujian bagi umat Islam. Dalam hadis, Rasulullah menjelaskan ciri-ciri Dajjal, seperti matanya yang cacat, yang membuatnya mudah dikenali. Meskipun dapat melakukan tindakan di luar kemampuan manusia, kekuatannya bukanlah kekuatan sejati karena Allah akan melemahkan kemampuannya.
Dajjal akan menggunakan kebohongan dan kedustaan untuk menyesatkan umat Islam, menyamar sebagai tuhan, dan menciptakan fitnah.
Dalam hadis, disebutkan bahwa Dajjal akan memiliki pengikut dari berbagai kelompok, termasuk kaum Yahudi, kelompok pembangkang, orang-orang yang suka berbuat bid'ah, wanita, jin, setan, dukun, tukang sihir, dan orang-orang yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsu serta suka berbohong.
Beberapa ciri pengikut Dajjal:
- Mengutamakan kehidupan duniawi
- Memperbolehkan praktik riba
- Menentang hukum syariat
- Melarang poligami
Sedangkan golongan wanita pengikut dajjal adalah:
- Wanita yang suka pamer berpakaian tidak senonoh
- Kufur kepada suami
- Meninggalkan sholat
- Membaca Al-Qur'an hanya sebatas kerongkongan
- Mengabaikan fitnah Dajjal
- Murtad
- Suka menyebarkan fitnah
- Menyebarkan perpecahan
- Merasa paling benar.
Munculnya Dajjal menjadi peringatan bagi umat Islam untuk tetap menjaga iman, mengetahui tanda-tanda akhir zaman, dan berpegang teguh pada ajaran Islam dalam menghadapi ujian-ujian yang kompleks di masa mendatang.***