PIKIRAN RAKYAT - Faktanya perayaan tahun baru yang populer diperingati setiap tanggal 1 Januari di seluruh dunia awalnya dirayakan setiap 20 Maret.
Fakta ini berawal sekitar 2.000 tahun sebelum masehi (SM). Ketika itu bangsa Mesopotamia memperingati pergantian tahun saat matahari tepat berada di atas khatulistiwa, yang kiwari bertepatan pada 20 Maret.
Perayaan tahun baru yang digelar oleh bangsa ini dikenal sebagai Nowruz. Faktanya, Nowruz masih dilakukan hingga saat di beberapa negara di Timur Tengah.
Baca Juga: Bagaimana Kondisi Palestina Saat Dunia Bersiap Merayakan Pergantian Tahun?
Penetapan 1 Januari
Terbang ke Eropa, tanggal 1 Januari ditetapkan sebagai tanggal pergantian tahun baru dicetuskan pertama kali pada masa kekuasaan Julius Caesar di Romawi pada 45 tahun SM.
Julius Caesar memutuskan mengganti penanggalan tradisional Romawi dengan kalender baru berdasarkan revolusi matahari dan memutuskan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama dalam penanggalan baru tersebut.
Uniknya, Januari merupakan nama yang diambil dari dewa mitologi Romawi yaitu Dewa Janus (Dewa Permulaan). Orang-orang Romawi kala itu mengadakan perayaan setiap tanggal 31 Desember tengah malam untuk menyambut 1 Januari.
Tahun Masehi dan Kabisat
Julius Caesar juga memerintahkan setiap empat tahun sekali, satu hari ditambahkan pada bulan Februari (dikenal sebagai tahun kabisat). Sementara itu untuk penetapan tahun Masehi dihitung sejak kelahiran Isa Al-Masih dari Nazaret yang mulai diadopsi di Eropa Barat pada sekitar abad ke-8.
Seiring perkembangannya, penanggalan Masehi mengalami penyempurnaan pada masa Paus Gregory XIII (1582) dan kemudian disebut sebagai Kalender Gregorian.
Kalender inilah yang kemudian ditetapkan di negara-negara seluruh dunia. Sejak saat itu, setiap 31 Desember malam dilakukan perayaan pergantian tahun di berbagai belahan dunia.