kievskiy.org

Apa Maksud dari Hadis Dunia adalah Penjara bagi Orang Beriman?

Ilustrasi penjara. Inilah maksud dari hadis dunia merupakan penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.
Ilustrasi penjara. Inilah maksud dari hadis dunia merupakan penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir. /Pixabay/Comfreak

PIKIRAN RAKYAT - Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, dunia merupakan penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir. Hal itu termaktub dalam hadis riwayat Muslim nomor 2392.

Tak sedikit yang bertanya-tanya maksud dari perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu. Namun, beberapa ulama telah menguraikan maksud dari hadis tersebut, salah satunya Imam Nawawi rahimahullah.

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi rahimahullah menerangkan, orang mukmin—orang yang beriman (percaya) kepada Allah subhanahu wa ta'ala—terpenjara di dunia karena harus menahan diri dari berbagai nafsu yang diharamkan dan dimakruhkan. Orang mukmin juga yang diperintah untuk melakukan ketaatan. Ketika dia mati, barulah dia rehat dari hal itu.

Kemudian, dia akan memperoleh apa yang sudah Allah ta'ala janjikan dengan kenikmatan dunia yang kekal, mendapati peristirahatan yang jauh dari sifat kurang. Sedangkan orang kafir, dunia yang dia peroleh sedikit atau banyak, ketika dia meninggal dunia, dia akan mendapat siksa yang kekal abadi.

Kisah Ibnu Hajar tentang dunia penjara bagi orang mukmin

Ilustrasi berdoa.
Ilustrasi berdoa.

Salah satu cerita menakjubkan pernah tercatat dalam tinta sejarah, yakni ketika Ibnu Hajar dan seorang Yahudi berbincang. Dikisahkan, orang Yahudi tersebut terkesan dengan perkataan Ibnu Hajar ihwal dunia adalah penjara bagi orang mukmin.

Dikutip dari Rumaysho, dalam Faid Al-Qadir (3:730) karya Al-Munawi terdapat kisah Ibnu Hajar dan seorang Yahudi tentang hadis dunia penjara bagi orang mukmin:

"Diceritakan bahwa Al-Hafizh Ibnu Hajar ketika dia menjadi seorang hakim terkemuka, suatu hari dia pernah melewati sebuah pasar yang penuh keramaian. Ibnu Hajar datang dengan pakaian yang begitu mewah. Kemudian orang Yahudi menyergapnya. Orang Yahudi tersebut sedang menjual minyak panas, tentu saja pakaiannya penuh dengan kotoran minyak. Tampilan Yahudi tersebut usang dan penuh keprihatinan.

Sembari memegang kekang kuda, seorang Yahudi itu berkata pada Ibnu Hajar, "Wahai Syaikhul Islam, engkau mengatakan bahwa Nabi kalian bersabda, 'dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir,' bagaimana keadaanmu saat ini bisa disebut penjara, lalu keadaanku di dunia disebut surga?"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat