PIKIRAN RAKYAT - Ucapan Ramadhan Mubarak dan Ramadhan Kareem banyak terdengar ketika memasuki bulan puasa. Namun, apa sebenarnya perbedaan kedua ucapan tersebut?
Ramadhan Mubarak dapat berarti 'Ramadhan yang dihormati' atau 'Ramadhan yang diberkahi'. Selain itu, dapat diterjemahkan sebagai 'Selamat Ramadhan'.
Kalimat itu merupakan sesuatu yang dikatakan untuk menyapa seseorang dengan sopan selama bulan suci Ramadhan. Ramadhan Mubarak digunakan untuk mengucapkan selamat kepada mereka selama puasa, serta menjadi doa dan untuk memohon berkah atas usaha mereka.
Sedangkan Ramadhan Kareem berarti 'Ramadhan yang murah hati', dan dikatakan kepada orang lain sebagai berkah. Seolah-olah kita mengatakan 'semoga Ramadhan murah hati kepada Anda'.
Meski Ramadhan Mubarak dianggap sebagai ucapan 'tradisional' selama bulan suci, beberapa orang menganggap menggunakan Ramadhan Kareem merupakan ucapan yang kurang tepat. Sebab, diyakini bertentangan dengan semangat puasa dan doa mengharapkan atau menawarkan kemurahan hati.
Ada yang mengatakan hal itu tidak boleh dikatakan selama bulan Ramadhan. Namun, yang lain percaya bahwa tidak apa-apa untuk mengatakannya karena mengacu pada imbalan yang dituai seseorang setelah bulan berakhir.
Salam Mana yang Pantas Diucapkan?
Pakar bahasa yang berbasis di Dubai, Khaled Boudemagh mengatakan bahwa Ramadhan merupakan bulan kemurahan hati. Sehingga, dianjurkan untuk mengucapkan 'Kareem'.
"Muslim saling membantu dan memberikan sedekah atau zakat (bentuk amal) lebih banyak selama bulan ini karena alasan spiritual. Namun, cara orang saling menyapa jelas akan berubah tergantung pada bahasa lisan," tuturnya.
"Misalnya, di Prancis adalah umum untuk mengatakan Bon Ramadhan, yang diterjemahkan menjadi 'Ramadhan yang baik'. Namun di Uni Emirat Arab, Ramadhan Kareem atau Ramadhan Mubarak umumnya digunakan," kata Khaled Boudemagh menambahkan.