kievskiy.org

Benarkah Tidur Seharian Saat Puasa Ramadhan 2024 Termasuk Ibadah? Ini Penjelasannya

Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. /Pixabay/Stocksnap

PIKIRAN RAKYAT - Seiring berjalannya bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia berupaya menjalankan ibadah puasa dengan penuh pengabdian. Namun, muncul perdebatan seputar kegiatan tidur sepanjang hari sebagai bentuk ibadah yang dianggap oleh sebagian orang.

Dalam sebuah hadis yang populer dikutip, disebutkan bahwa "Tidurnya orang puasa merupakan ibadah, diamnya merupakan tasbih, amalnya dilipat-gandakan (pahalanya), doanya dikabulkan dan dosanya diampuni."

Hadis ini, meskipun kontroversial terkait kesahihannya, sering kali dijadikan pegangan oleh sebagian umat Muslim.

Agus Tri Sundani, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, memberikan penjelasan terkait makna yang terkandung dalam hadis tersebut.

Menurutnya, tidur selama puasa dapat menjadi ibadah jika niatnya benar. Namun, lebih disarankan untuk tetap aktif dan beraktivitas selama bulan suci Ramadan.

"Memang ada ungkapan tidurnya orang berpuasa adalah ibadah. Kalau tidurnya dalam rangka menghindari perbuatan yang sia-sia atau maksiat, maka itu bisa jadi ibadah. Tapi kalau tidurnya hanya untuk menghilangkan kepayahan, mengulur waktu menunggu waktu buka, itu namanya menyia-nyiakan," ungkap Agus.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa puasa bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang merusak atau membatalkan puasa. Bulan Ramadan merupakan waktu istimewa di mana pahala dari ibadah puasa ditingkatkan oleh Allah sendiri.

“Bulan Ramadan itu adalah bulan yang istimewa di mana seluruh amal perbuatan ditingkatkan balasan atau pahalanya, bahkan Allah sendiri yang membalas kebaikan pahala dari ibadah puasa itu,” jelas Agus.

“Jadi kalau di masa Rasulullah Saw, justru puasa itu sebagai momen untuk perjuangan di mana melakukan aktivitas perang di waktu itu, bahkan kalau kita menarik konteksnya pada saat ini, lebih baik kita melakukan aktivitas kerja yang produktif daripada tidur. Karena kerja itu sendiri adalah bagian daripada ibadah yang jika dilaksanakan di bulan Ramadan, tentu pahalanya akan lebih banyak lagi daripada tidur,” pungkas Agus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat