kievskiy.org

Setan Dikurung Selama Ramadhan tapi Maksiat Tetap Jalan, Ternyata Begini Penjelasannya

Ilustrasi bisikan setan.
Ilustrasi bisikan setan. /Pixabay/Mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Ramadhan merupakan bulan suci dan istimewa bagi umat Islam. Selain penuh berkah, Ramadhan juga dianggap sebagai waktu setan-setan dikurung.

Akan tetapi, meski setan dikurung, tidak sedikit umat Islam masih terjebak dalam kemaksiatan selama Ramadhan. Kenapa hal itu terjadi? Dirangkum Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.

Hadis tentang Setan Dikurung

Nabi Muhammad SAW melalui hadis riwayat Abu Hurairah pernah bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابَ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيْطَان

Artinya: “Apabila datang bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu.” (HR Muslim)

Ramadhan adalah bulan setan-setan dibelenggu. Menurut Buya Yahya, ada dua makna yang dapat diambil dari hadis tersebut.

Makna dhohirnya adalah setan-setan tidak akan mengganggu manusia lagi, karena setan benar benar dibelenggu, diikat, dan tidak bisa sama sekali menggoda umat manusia.

Selain itu, bisa juda dimaknai bahwa langkah setan-setan dipersempit karena Allah SWT telah menjadikan suasana hati orang beriman dengan penuh keimanan pada Ramadhan, sehingga sulit melakukan kemaksiatan.

Alasan Masih Ada Kemaksiatan saat Ramadhan

Buya Yahya mengatakan bahwa meski setan-setan 'dikurung' selama Ramadhan, tetapi masih banyak orang yang terjebak dalam kemaksiatan. Hal itu disebabkan oleh hawa nafsu yang sudah disiapkan oleh setan sejak lama dalam diri manusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat