PIKIRAN RAKYAT - Sholat Ied merupakan salat yang dilaksanakan saat Idulfitri dan Idul Adha. Tak sedikit yang belum mengetahui hukum sholat Ied, sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Terdapat dalil ihwal pelaksanaan sholat Ied. Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Kautsar ayat 2:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: Dirikanlah salat dan berkurbanlah.
Pembina Pondok Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul K.H. Muhammad Abduh Tuaisikal menyebut, maksud ayat tersebut merupakan perintah untuk melaksanakan sholat Ied.
Dalil sholat Ied
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umat Islam untuk keluar rumah untuk melaksanakan sholat Ied. Ummu 'Athiyah berkata:
أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.
Artinya: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat sholat Ied agar mengeluarkan para gadis dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun, beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat salat.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "Pendapat yang menyatakan bahwa hukum sholat Ied adalah wajib bagi setiap muslim lebih kuat daripada yang menyatakan bahwa hukumnya adalah fardhu kifayah (wajib bagi sebagian orang saja). Adapun pendapat yang mengatakan bahwa hukum sholat Ied adalah sunah, ini adalah pendapat yang lemah. Karena, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan untuk melakukan salat ini. Lalu, beliau sendiri dan para khulafaur rosyidin, begitu pula kaum muslimin setelah mereka terus menerus melakukan sholat Ied. Dan tidak dikenal sama sekali kalau ada di satu negeri Islam ada yang meninggalkan sholat Ied. Sholat Ied adalah salah satu syiar Islam yang terbesar. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberi keringanan bagi wanita untuk meninggalkan sholat Ied, lantas bagaimana lagi dengan kaum pria?"