kievskiy.org

Hukum dan Hikmah Zakat Fitrah, Penyempurna Ibadah Bak Sujud Sahwi dalam Sholat

Ilustrasi zakat fitrah.
Ilustrasi zakat fitrah. /Pixabay/padrinan

PIKIRAN RAKYAT - Zakat fitrah merupakan kewajiban yang dikenakan kepada setiap muslim, tentu dengan ketentuan dan syarat syariat yang berlaku.

Kewajibkan akan zakat fitrah ini muncul pada tahun kedua hijriah, di tahun serupa diwajibkannya puasa Ramadhan. Kewajiban tersebut salah satunya bersandar pada hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى ، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan untuk dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat Ied.” (HR. Bukhari, no. 1503 dan Muslim, no. 984)

Adapun hikmah zakat fitrah, sebagaimana pendapat ahli hadits dari Irak, Waki’ bin Al-Jarrah, zakat fitrah itu layaknya sujud sahwi dalam sholat, yang fungsinya menyempurnakan kealpaan di dalam ibadah tersebut.

“Zakat fitrah untuk bulan Ramadhan itu seperti sujud sahwi ketika shalat. Zakat fitrah itu menutup kekurangan saat puasa sebagaimana sujud sahwi menutupi kekurangan shalat," demikian bunyi pendapat beliau, dalam Al-Mu’tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafii (2:96)

Dalam hadits lain, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud, no. 1609 dan Ibnu Majah, no. 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Lebih Baik Bayar Pakai Beras atau Uang?

Menurut pakar fiqih kontemporer madzhab Syafii, Syaikh Prof. Dr. Muhammad Az-Zuhailiy, besaran zakat fitrah per jiwa (satu individu) adalah 1 sha’.

Sementara, 1 sha' setara dengan 4 mud, yang diperkirakan sama dengan 3 Liter atau sekitar 2,4 kilogram bahan makanan pokok di suatu tempat. Dalam hal ini, zakat di Indonesia ditunaikan dengan beras.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat