kievskiy.org

Mengupas Sejarah Hari Raya Idul Fitri: dari Kebiasaan Dunia Menuju Ketakwaan

Ilustrasi keluarga merayakan Idul Fitri atau Lebaran.
Ilustrasi keluarga merayakan Idul Fitri atau Lebaran. /Freepik/rawpixel.com

PIKIRAN RAKYAT - Hari Raya Idul Fitri, atau yang sering disebut Lebaran, merupakan hari raya besar umat Islam yang dirayakan untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadan. 

Akan tetapi, di balik kegembiraan dan tradisi meriah yang menyertainya, Hari Raya Idul Fitri memiliki akar yang dalam dalam sejarah Islam, melibatkan peristiwa-peristiwa penting yang membentuk identitas dan makna perayaan ini bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Salah satu peristiwa penting yang erat kaitannya dengan Hari Raya Idul Fitri adalah Perang Badar. Perang Badar terjadi pada tahun kedua Hijriyah, di mana kaum Muslimin yang jumlahnya jauh lebih sedikit berhasil meraih kemenangan yang gemilang melawan pasukan Quraisy yang kuat.

Lebih spesifik, perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 625), yang melibatkan pasukan kecil kaum Muslim, yang berjumlah 313 orang, yang berhadapan dengan pasukan Quraisy dari Mekkah yang jumlahnya mencapai 1.000 orang.

Tradisi merayakan Hari Raya Idul Fitri pertama kali diawali pada tahun ke-2 Hijriyah, bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam Perang Badar. 

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk bersyukur atas kemenangan dalam pertempuran, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur karena berhasil menyelesaikan ibadah puasa Ramadan dengan baik. 

Kemenangan di medan perang dan kemenangan dalam menjalani ibadah puasa menjadi dua hal yang memperkuat makna dan tradisi Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam.

Sebelum Kedatangan Islam

Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Arab Jahiliyah merayakan dua hari raya yang sangat meriah. 

Tradisi ini kemudian menjadi bagian dari sejarah Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan umat Islam saat ini. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat