PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah publik figur kini tengah menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Banyak yang membagikan aktivitas ibadah mereka di media sosial dan mendapat beragam respons dari warganet.
Tapi bagaimana hukum mengunggah kegiatan haji di media sosial? Apakah termasuk pamer dan kemudian dilarang oleh agama?
Ustaz Ahmad Subkhi mengungkapkan hukum mengunggah kegiatan ibadah haji atau umrah di media sosial. Menurutnya, seseorang yang menampilkan ibadahnya di media sosial diperbolehkan asalkan diniatkan untuk ibadah karena Allah SWT.
“Ada orang yang semangat ibadah, tapi dia juga semangat untuk posting, dia juga semangat untuk menyebarkan di media sosialnya. Maka hukum asal seseorang boleh mengiklankan, hukum asal boleh menampakkan amal ibadahnya dengan catatan hatinya harus ikhlas, hanya mengharap pujian, sanjungan surga dari Allah SWT,” ujar Ustaz Ahmad Subkhi, dikutip dari Instagram @kominfo.jateng.
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Film Ipar Adalah Maut, Kisah Nyata dari TikTok dan Judul Terinspirasi Hadits
Hal yang paling utama adalah untuk ikhlas mengunggah momen haji atau umrah tanpa mengharap pujian dari manusia. Sebaliknya, mengunggah foto saat beribadah haji diharapkan bisa membuat orang-orang lain ikut termotivasi untuk beribadah.
“Maka tergantung niatnya, kalau dia posting umrahnya, hajinya, tawafnya, sa'inya dengan niat agar orang lain termotivasi, terdorong seperti dia ketika beribadah maka hukumnya tidak masalah, yang penting hatinya ikhlas,” katanya menambahkan.
Kendati demikian Ustaz Ahmad Subkhi menilai orang-orang yang kerap mengunggah momen ibadah harus tetap diingatkan. Sebaik-baiknya tindakan adalah menyembunyikan amal ibadah yang telah dilakukan.
Hati manusia sangatlah lemah, dikhawatirkan tindakan mengunggah momen haji akan mengundang pujian dari orang lain. Hingga ujungnya orang yang mengunggah jadi riya, dan niat ikhlas menjadi luntur.