kievskiy.org

PPPK dan Air Mata Guru Honorer, Pengabdian Tak Sebanding Nasib

Sejumlah peserta seleksi kompentensi dasar CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) menanti jadwal test di SMK Negeri 1 Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin 20 September 2021.
Sejumlah peserta seleksi kompentensi dasar CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) menanti jadwal test di SMK Negeri 1 Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin 20 September 2021. /Antara/Jojon

 

PIKIRAN RAKYAT - Pelaksanaan tes PPPK 2021 beberapa waktu yang lalu, menyisakan kepedihan dan tangis pilu dari guru honorer.

Betapa tidak, harapan yang ditawarkan pemerintah, dan persiapan yang matang—termasuk belajar mandiri—sudah dilakukan, ambyar begitu melihat realitas passing grade tidak bisa diraih. Pecahlah tangis guru honorer ini ketika nilai terpampang jelas di layar monitor, lalu terdiam seribu bahasa.

Di antara mereka—peserta tes—banyak yang sudah berusia di atas 35 tahun, bahkan konon ada yang berusia 58 tahun. Nasibnya tidak seindah dan sebanding dengan pengabdiannya.

Surat terbuka yang ditulis oleh salah satu pengawas ruangan tes, semakin menegasikan bahwa kepiluan itu tidak disertai kehadiran negara untuk membela mereka.

Baca Juga: Harta 5 Menteri Merosot Selama Pandemi Covid-19, Kekayaan Nadiem Makarim Berkurang Rp32 Miliar

Kepiluan itu tergambar betul pada surat yang ditulis secara terbuka Novi Khassifa ini;

Yang terhormat

Mas Menteri Nadiem Makarim

Tak adakah rasa ngilu di dalam dada Mas Menteri melihat sepatu tua yang lusuh ini?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat