PIKIRAN RAKYAT - Siapa pun yang menjadi capres dalam Pemilu 2024 akan menghadapi tantangan berat. Jika terpilih, dia mesti melakukan berbagai upaya demi menyongsong seabad Indonesia Merdeka.
Tahun 2022 merupakan tahun politik. Sesuai undang-undang, pada Juni 2022, Komisi Pemilihan Umum akan melakukan verifikasi partai politik sebagai langkah awal menuju Pemilu 2024.
Ada tiga kelompok parpol yang mesti mengikuti persyaratan tersebut yakni yang sudah memiliki keterwakilan di parlemen, peserta pemilu 2019 tetapi belum terwakili di parlemen, serta yang baru dibentuk.
Parpol yang sudah memiliki keterwakilan di parlemen cukup dengan memenuhi persyaratan verifikasi administratif. Sementara parpol lain, selain verifikasi administratif, harus memenuhi ketentuan verifikasi faktual. Parpol baru tentu kerjanya lebih berat.
Baca Juga: Melawan Ameliorasi Koruptor, Sebut Saja Maling atau Garong
Baca Juga: Sebut Korupsi Dana Bansos Kasus Luar Biasa, Novel Baswedan: Kalau Nyari Bandingannya Sulit
Jika dilihat dari parpol yang jumlahnya terus bertambah, semangat warga Indonesia terhadap politik bisa dikatakan tinggi.
Akan tetapi, apakah hal itu juga dibarengi kesadaran politik sejalan dengan rambu-rambu demokrasi, masih layak dipertanyakan.
Cukup banyak politisi yang meloncat-loncat atau hengkang dari parpol asalnya kemudian mendirikan parpol baru.