kievskiy.org

Sebulan Invasi Rusia ke Ukraina Berimbas ke Presidensi G20 Indonesia

Ilustrasi bendera Rusia-Ukraina. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengungkap janjinya terkait dengan invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi bendera Rusia-Ukraina. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengungkap janjinya terkait dengan invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. /Pixabay/jorono

PIKIRAN RAKYAT - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 belum ada tanda-tanda akan berakhir. Presidensi Indonesia pada G20 tahun inipun menjadi ramai terkait posisi Rusia di G20.

Melansir dari Antara, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, 22 Maret 202 menyerukan penghentian segera pertempuran di Ukraina dan memulai pembicaraan saat ini juga dan pada kesempatan yang berbeda Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pembicaraan damai dengan Rusia untuk mengakhiri perang sulit dan terkadang konfrontatif.

"Kami melanjutkan pembicaraan di tingkat yang berbeda untuk mendorong Rusia ke arah damai, Delegasi Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut setiap hari. Itu (negosiasi) sangat sulit, kadang konfrontatif," kata Zelensky,

Meski negosiasi sulit dan penuh konfrontatif, Zelensky mengatakan selangkah demi selangkah mereka membuat kemajuan, Ukraina berada dalam gempuran Rusia sejak mereka memutuskan invasi sebulan lalu.

Baca Juga: NATO Gertak Rusia, Sebut Tak akan Menangi Perang Nuklir Lawan Barat

Kendati telah menggelar serangkaian dialog, Ukraina dan Rusia belum juga menemui titik temu mengakhiri perang. Ledakan dan pertempuran setiap hari terjadi di sejumlah kota di Ukraina, salah satunya di Mariupol. Menurut salah satu pejabat setempat, ledakan terdengar setiap sepuluh menit, Zelensky juga menyoroti kondisi warganya di kota itu. Menurut dia, 100 ribu orang dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan jauh dari manusiawi. Mereka, sambungnya, tak ada makanan, dan tak bisa mengakses air maupun obat-obatan.

"Mulai hari ini, ada sekitar 100 ribu penduduk kota dalam kondisi tak manusiawi, diblokir sepenuhnya, tanpa makanan, tanpa air, tanpa obat-obatan, (mereka) menjadi sasaran penembakan, sasaran bombardir," kata Zelensky.

Dia juga menuduh Rusia mencuri bus yang digunakan untuk mengevakuasi warga di Mariupol. Sebanyak 11 bus yang menuju kota itu diambil alih tentara Rusia. Mereka lalu membawa ke lokasi rahasia.

G20 Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat