kievskiy.org

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ilustrasi pendidikan..
Ilustrasi pendidikan.. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan semboyan Tut Wuri Handayani bisa menjadi dasar pijakan untuk melakukan refleksi pendidikan nasional saat ini.

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” yang artinya di depan memberi contoh yang baik, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan, mencerminkan kedalaman filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Ing Ngarsa Sung Tuladha bisa dimaknai bahwa yang namanya pendidikan harus senantiasa membawa kebaikan yang ditunjukkan melalui perilaku daripada insan-insan pendidikan. Rasanya tidak pernah kita mendengar ada sekolah korupsi, di mana orang belajar untuk menjadi koruptor.

Karena memang tuntutan etis pendidikan harus senantiasa menjunjung kebaikan dalam prakteknya, pendidikan kaya dengan nilai-nilai yang luhur, yang mulia, yang baik, sehingga ketika pendidikan tidak lagi menjungjung nilai-nilai luhur yang terjadi adalah pendidikan menjadi rusak.

Baca Juga: Cerita Johanna Petronnela Mossel, Memperjuangkan Pendidikan Bersama Douwes Dekker dan Bung Karno

Munculnya kasus-kasus kekerasan seksual akhir-akhir ini yang terjadi dalam lingkungan pendidikan, menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur pendidikan sudah semakin pudar.

Insan-insan pendidikan yang serharusnya memberikan teladan kepada masyarakat justru malah memberikan contoh yang buruk.

Akibatnya lamban laun, kepercayaan masyarakat kepada dunia pendidikan akan semakin luntur sehingga masa depan pendidikan nasional akan menjadi suram.

Belum lagi pendidikan nasional juga saat ini masih memiliki persoalan relevansi pendidikan.
Meningkatnya jumlah pengangguran masyarakat terdidik seiring dengan meningkatnya akses terhadap pendidikan menjadi masalah yang belum terpecahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat