kievskiy.org

Tata Kelola Belanja Pegawai yang Tepat Menuju Penggunaan Anggaran yang Produktif

Ilustrasi pemangkasan anggaran.
Ilustrasi pemangkasan anggaran. /Pixabay/klimkin

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyesalkan masih banyak daerah yang "boros" di dalam belanja pegawai vs pemanfaatan anggaran yang produktif untuk belanja modal, pembangunan infrastruktur yang mumpuni bagi masyarakat.

Bagaimana hal di atas terkait dengan ilmu manajemen SDM aktual? Artikel ini mengulasnya.

*

Selama 11 tahun terakhir, terdapat banyak daerah yang lebih dominan menghabiskan dananya guna belanja pegawai, ketimbang untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) maupun infrastruktur publik.

Baca Juga: Krisis Pangan Bakal Mengancam Kehidupan Manusia

“Tahun 2011, saat itu transfer dari pemerintah pusat ke daerah sebesar Rp450 triliun dan sekarang mencapai Rp770 triliun dan anda lihat belanja pegawai naik terus. Belanja barang naik tinggi sementara belanja modal relatif stagnan bahkan menurun,” ujar Sri Mulyani, dalam Rapat Koordinasi dengan Gubernur, Bupati, dan Walikota di Kementerian Dalam Negeri, 16 Juni lalu. 

Tentunya bilamana ingin membangun Indonesia sebagai negara yang lebih maju, maka perlu dukungan prasarana yang mumpuni, sebagaimana praktik yang terjadi di sejumlah negara terkemuka.

Pembangunan berbagai fasilitas publik merupakan bagian dari belanja modal, sehingga bilamana alokasi dari pemerintah daerah terkait hal tersebut menciut, maka merupakan sebuah keniscayaan, sangat sulit untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara maju.

Berdasarkan data di Kementerian Keuangan, perihal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdapat kendala pula pada segi percepatan belanja di daerah. 

Baca Juga: Reshuffle Kabinet, Pertaruhan Terakhir Jokowi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat