kievskiy.org

Gelombang Panas dan Keseimbangan Lingkungan Hidup

Ilustrasi - Ancaman gelombang panas diramalkan terjadi di wilayah India dan Pakistan dalam beberapa minggu ke depan.
Ilustrasi - Ancaman gelombang panas diramalkan terjadi di wilayah India dan Pakistan dalam beberapa minggu ke depan. /Pixabay/Gerhard G Pixabay/Gerhard G

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini di media sedang ramai terkait terjadinya fenomena gelombang panas yang melanda beberapa negara di dunia. Negara-negara tersebut sedang mengalami fenomena kenaikan suhu udara yang ekstrem.

Negara yang mengalami gelombang panas tersebut diantaranya Amerika Serikat, Yunani, Portugal, China, Inggris, Prancis, Spanyol, dan masih banyak lagi.

Dapat disimpulkan bahwa fenomena tersebut tidak hanya terjadi di satu Benua saja, namun terjadi pula di Benua lainnya.

Di rentang bulan bulan Juni–Juli ini, letak semu Matahari sedang berada di Belahan Bumi Utara (BBU), sebagai dampak dari ritme Revolusi Bumi ketika mengelilingi matahari.

Baca Juga: Dukung Iklim Investasi, Pengawas Ketenagakerjaan Diharapkan Lebih Profesional

Pada tanggal 21 Juni yang lalu matahari tepat berada di garis balik utara, sehingga wilayah-wilayah di Belahan Bumi Utara sedang mengalami musim panas.

Dengan keadaan bentang lahan, dan interaksi antara ragam gejala fisik, dan sosial memicu terbentuknya fenomena gelombang panas ini.

Menurut organisasi meteorologi Dunia, atau World Meteorological Organication (WMO), gelombang panas merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut, di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 50 C atau lebih.

Dalam hal ini tentunya gelombang panas merupakan suatu fenomena yang terjadi pada lapisan bumi (geosfer). Geosfer terdiri atas lapisan kerak bumi (lithosfer), lapisan air (hidrosfer), lapisan kehidupan flora-fauna (biosfer), lapisan manusia (antroposfer), dan lapisan udara (Atmosfer).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat