PIKIRAN RAKYAT - Beberapa hari ke depan, kita akan disuguhkan lonjakan dan puncak arus mudik Lebaran 2023/1444H. Pada saat itu, jutaan warga metropolitan pulang kampung. Ada segunung harapan dan kebahagiaan bertemu sanak saudara, meskipun harus membelah kemacetan yang tak kunjung terpecahkan.
Setelah tiga tahun berkutat dengan pembatasan aturan pandemi Covid-19, tradisi mudik Lebaran 2023 kali ini kemungkinan akan menjadi ajang “balas dendam” bagi warga yang rindu kampung halaman. Orang kota yang punya kampung halaman sudah tak sabar untuk segera kembali ke udik atau kembali ke hulu. Sebanyak 123,8 juta orang pun akan “mulih dilik” atau pulang sebentar untuk melepas rindu di kampung halaman.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebanyak 14,9 juta warga Jabar akan melakukan mudik Lebaran tahun ini. Jumlah tersebut merupakan urutan keempat daerah asal pemudik terbanyak di Indonesia. Saat ini, euforia mudik sudah mulai terlihat masuk ke wilayah Jabar, seperti Tasikmalaya, Garut dan juga Ciamis.
Ada lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1% (21, 2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1% (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1% (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6% (4, 4 juta orang).
Jawa Barat pun menduduki urutan ketiga sebagai tujuan mudik yakni sebesar 20, 72 juta orang (16,73 persen dari total pemudik). Urutan pertama daerah tujuan perjalanan masyarakat ditempati Jawa Tengah 26,45% (32, 75 juta orang), Jawa Timur 19,87% (24, 6 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5, 9 juta orang).
Sepeda motor, yang menjadi moda kedua paling favorit yang akan digunakan masyarakat saat perjalanan masa mudik Lebaran setelah mobil pribadi. Pemudik dengan menggunakan sepeda motor akan mencapai 25,13 juta orang atau 20,3% dari total prediksi pemudik tahun ini yang mencapai 123,8 juta orang.
Sebenarnya ada beberapa tujuan mudik di Indonesia, antara lain menjalin silaturahmi dengan orangtua, kerabat, dan tetangga.
Bagi para perantau, momentum mudik pun jadi ajang “healing” sebagai tanda mereka tidak melupakan kampung halamannya walupun sudah beranak pinak di kehidupan kota besar. Para pemudik atau orang kota biasanya berbagi sedikit rezeki hasil merantau kepada saudara di kampung.
Bagi sebagian orang, tujuan mudik mulai dikenal luas di era Soeharto itu, pun menjadi ajang bagi sebagian orang untuk pamer atas keberhasilan mereka di tanah perantauan. Setidaknya ada keinginan untuk menunjukkan telah berhasil secara ekonomi.
Selain benefit rohani, momentum mudik dinilai mampu menumbuhkan perekonomian daerah. Keberadaan warga kota di kampung halamannya tentunya berdampak pada sektor belanja.
Perputaran uang
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang selama musim libur Lebaran mencapai Rp 92,3 triliun. Prediksi itu muncul berdasarkan animo masyarakat yang sangat tinggi untuk melakukan perjalanan Lebaran tahun ini.
Kadin Indonesia mengasumsikan rata-rata jumlah uang yang dibawa pemudik per keluarga sebesar Rp 3 juta. Jika prediksi pemudik mencapai 123, 8 juta orang atau setara 30,75 juta keluarga, maka munculah Rp 92,3 triliun. Jumlah itu akan menyebar ke berbagai sektor usaha transportasi, kuliner, hotel/penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, souvenir, hingga produk unggulan lainnya di daerah.
Dalam beberapa hari ke depan, kita akan mendengar tentang laporan kepadatan-kepadatan lalu lintas di jalur-jalur mudik. Puncak arus mudik Lebaran 2023 di Jawa Barat diperkirakan akan terpecah dalam tiga hari berturut - turut yakni dimulai pada H-3 hingga H-1 atau pada 18 hingga 20 April 2023.
Tradisi mudik fenomena mudik dari tahun ke tahun memang tidak banyak berubah. Pemudik akan dihadapkan kepada kemacetan. Namun belum tuntasnya solusi macet itu tetap tidak menyrutkan para pemudik untuk melepas kangen kepada kampung halamannya.
Semoga mudik Lebaran 2023 ini semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Minim terjadi kecelakaan. Sejatinya mudik tidak hanya mengantarkan raga ke kampung halaman semata. Namun lebih dari itu ada silaturahmi dan cinta yang terus dijaga.***