kievskiy.org

Ferdy Sambo dan Harun Masiku, Dua Nama yang Jangan Gampang Kita Lupakan

Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal (kiri-kanan).
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal (kiri-kanan). /Antara/ Rival Awal Lingga/Sigid Kurniawan/Muhammad Adimaja/Asprilla Dwi Adha Antara/ Rival Awal Lingga/Sigid Kurniawan/Muhammad Adimaja/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Pekan ini, dua nama yang jadi pembicaraan masyarakat yakni Harun Masiku dan Ferdy Sambo. Keduanya terlibat perkara hukum. Harun Masiku terlibat suap pergantian antarwaktu anggota DPR fraksi PDIP Dapil Sumatra Selatan 1 tapi sampai sekarang masih buron.

Sementara Ferdy Sambo yang sebelumnya dihukum mati karena bersekongkol melakukan pembunuhan terhadap Brigadir (Anumerta) Nofriansyah Yosua Hutabarat, oleh Mahkamah Agung, hukumannya diubah jadi seumur hidup.

Perkara Harun Masiku berawal dari meninggalnya Nazarudin Kiemas. Sesuai ketentuan, yang akan menjadi penggantinya adalah Riezky Aprilia karena dialah yang beroleh suara paling banyak. Namun, Harun Masiku menyuap Wahyu Setiawan, komisioner KPU saat itu supaya dialah yang ditetapkan sebagai pengganti almarhum. Wahyu Setiawan sudah divonis 6 tahun penjara, denda Rp200 juta serta kehilangan hak politik selama 5 tahun.

Sementara Harun Masiku buron sejak 2020 dan sampai saat ini belum tertangkap meski sejak 2021 namanya sudah masuk daftar red notice. Kabarnya masih simpang siur apakah dia berada di Indonesia atau di luar negeri.

Kasus Ferdy Sambo merupakan kasus luar biasa. Sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadis Profam) Polri, dia bersekongkol bersama istri serta bawahannya untuk melakukan pembunuhan terhadap Yosua yang saat itu menjadi ajudannya. Tuduhannya, karena Yoshua melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Ketika disidangkan, perkaranya mendapat perhatian sangat besar. Bahkan sebelum vonis dijatuhkan, berbagai pihak sudah berpendapat bahwa Ferdy Sambo layak divonis mati.

Keputusan MA bukan sebatas memberi keringanan terhadap hukuman Ferdy Sambo tetapi juga terhadap tiga pelaku lainnya yakni Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Kedua kasus tersebut menjadi pembicaraan karena beberapa alasan. Harun Masiku bukan sosok istimewa. Menurut logika, KPK tidak akan menghadapi kesulitan menangkap dan menyidangkan perkaranya. Namun, justru hal itulah yang tidak terjadi. Publik bertanya-tanya, ada apa yang disembunyikan di sana?

Kita masih ingat ketika KPK menangkap Muhammad Nazaruddin yang melarikan diri ke Cartagena, Kolombia. Sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin terlibat beberapa perkara suap dan pencucian uang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat