kievskiy.org

Menghayati Himne Guru yang Bukan Sekadar Lagu, Harus Diwujudkan dalam Tingkah Laku

Sejumlah peserta menyanyikan lagu saat puncak peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Peringatan tersebut bertemakan Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar.
Sejumlah peserta menyanyikan lagu saat puncak peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Peringatan tersebut bertemakan Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Guru harus mengabdi sepenuh hati, sebagaimana dikatakan M.I.Soelaiman, "Jadilah guru yang baik atau tidak sama sekali." Guru adalah komposer yang mengatur irama dan melodi pembelajaran, membimbing siswa melalui harmoni pengetahuan dan kebijaksanaan. Lirik puitis, "Terpujilah wahai engkau Ibu-Bapak Guru," dalam Himne Guru mengungkapkan rasa hormat yang tak terhingga kepada para arsitek intelektual bangsa.

Himne ini manifestasi dari filosofi pendidikan yang mengakui guru sebagai pelita dalam kegelapan, embun penyejuk dalam kehausan, dan patriot pahlawan bangsa. Melodi ini mencerminkan idealisme pendidikan yang mengedepankan pembentukan insan cendekia yang berakhlak mulia.

Peran guru telah bertransformasi signifikan pada era pendidikan kontemporer. Kini, guru bukan sekadar penyampai pengetahuan, tapi fasilitator pembelajaran yang menginspirasi siswa untuk menjadi pemikir kritis dan pembelajar mandiri. Himne Guru mengingatkan kita akan dedikasi dan komitmen guru yang tak kenal lelah dalam menghadapi tantangan pendidikan yang terus berubah, terutama di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.

Teknologi, yang telah merevolusi cara mengajar dan belajar, menuntut guru untuk terus beradaptasi. Namun, esensi Himne Guru tetap relevan, menginspirasi penggunaan teknologi yang humanis dan mendidik, yang mendukung dan bukan menggantikan sentuhan manusia dalam pendidikan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Himne Guru juga menemukan tempatnya dalam kurikulum modern. Kreativitas, kritis, dan kolaboratif adalah “…cara berpikir dan cara bekerja abad 21 dan merupakan kecakapan abad 21” (Griffin. 2012). Guru adalah katalis yang mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam praktik pengajaran sehari-hari.

Himne Guru mengingatkan kita akan pentingnya mengakui dan menghargai kontribusi guru dalam membentuk generasi masa depan. Liriknya adalah panggilan untuk merenungkan bagaimana kita dapat mendukung guru, tidak hanya dalam aspek profesional, tetapi juga dalam keseimbangan hidup dan pekerjaan mereka.

Himne Guru berfungsi sebagai inspirasi untuk pembaharuan pendidikan karena dalam setiap baitnya, terdapat harapan untuk pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan efektif. Ini adalah landasan untuk mengembangkan pendekatan pedagogis yang responsif terhadap kebutuhan siswa di abad ke-21, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan untuk menyanyikan melodi potensinya.

Pembangun karakter bangsa

Orang tua siswa baru melihat anaknya di dalam kelas pada hari pertama masuk sekolah di SD Inpres Panggentungang Utara, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (10/7/2023). Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2023/2024 setelah libur panjang kenaikan kelas dilaksanakan secara serentak untuk tingkat sekolah dasar.
Orang tua siswa baru melihat anaknya di dalam kelas pada hari pertama masuk sekolah di SD Inpres Panggentungang Utara, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (10/7/2023). Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2023/2024 setelah libur panjang kenaikan kelas dilaksanakan secara serentak untuk tingkat sekolah dasar.

Guru, dengan segala dedikasi dan pengorbanannya, adalah melodi abadi dalam pendidikan. Seperti yang dikatakan dalam Himne Guru, mereka adalah pembangun insan cendekia, yang melalui nada-nada pengajaran mereka, membentuk masa depan yang lebih cerah. Terpujilah mereka, para guru, yang namanya akan selalu hidup dalam sanubari kita, sebagai prasasti terima kasih untuk pengabdian yang tak terhingga.

Himne Guru bukan sekadar lagu pujian, melainkan sebuah simbol perjalanan pendidikan yang tak lekang oleh waktu. Dalam setiap baitnya, terkandung makna mendalam tentang pengorbanan dan pengabdian yang tidak terlihat namun terasa, seperti embun yang menyejukkan tanpa suara. Guru, dalam lirik ini, diangkat bukan hanya sebagai penyuluh jalan tetapi juga sebagai pembentuk karakter dan pembangun bangsa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat