kievskiy.org

Dunia Makin Muram, Indonesia Butuh Pemimpin yang Tak Cuma Kaya Gagasan

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023.
Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa peristiwa, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional, seakan memaksa kita untuk merasa prihatin. Timbul kesan telah terjadi pembiaran terhadap pelanggaran norma dalam berbagai aspek bernegara maupun hubungan antarmanusia yang beradab.

Bahkan, kalau mau mencoba merenungkannya, timbul rasa aneh. Mengapa umat manusia yang sudah demikian maju, justru melupakan atau sengaja melanggar tata pergaulan yang sudah menjadi komitmen bersama. Manusia seolah sengaja melempar jauh-jauh apa yang selama ini kita sepakati sebagai adab.

Menjelang pergantian tahun, berbagai media mengabarkan ucapan Benjamin Netanyahu yang sangat mengejutkan. Di tengah aksi militernya menghancurkan Hamas di Jalur Gaza, PM Israel tersebut dengan angkuhnya sesumbar dengan menyebut tidak ada perdamaian sebelum kelompok Hamas hancur.

Itu merupakan salah satu syarat untuk mewujudkan perdamaian. Masih ada 2 syarat lainnya, Gaza harus didemiliterisasi dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi. Terhadap nasib hari esok warga Gaza, dia juga menawarkan opsi migrasi sukarela.

Tanpa harus lebih jauh merujuk pada berbagai aturan atau kesepakatan yang sudah terjadi di antara pihak Palestina dan Israel, setiap manusia yang masih memiliki akal sehat pasti terkejut mendengarnya.

Lebih mengejutkan lagi, kendati perang di Gaza sudah menginjak bulan ketiga, tidak ada satu pun pihak, termasuk PBB, yang menunjukkan reaksi keras terhadap sikap Netanyahu tersebut. Jika sebuah negara dibiarkan melakukan kekejaman sesuka hatinya, bagaimana jadinya dunia ini?

Sosok yang pantas pimpin Indonesia

Debat capres 2024.
Debat capres 2024.

Di dalam negeri, beberapa peristiwa, terutama yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, memaksa kita menimbang-nimbang apakah pengelolaan negara masih berada dalam rel yang semestinya?

Pada awal tahun, ada kasus Ferdy Sambo yang telah merobek kesadaran hukum yang kita miliki. Dia tercatat sebagai perwira polisi yang cerdas sehingga karirnya cepat melejit. Namun, di ujung kekuasaannya, dia melakukan tindakan yang sungguh tidak beradab, menembak ajudannya sampai mati. Akal sehat kita tidak mampu menjelaskan, mengapa dia melakukan kekejian seperti itu.

Di pihak lain, kepercayaan yang sudah kita pelihara sebelumnya bahwa negara akan sungguh-sungguh melakukan pemberantasan korupsi, terus menukik. Titik jatuhnya menimpa Firli Bahuri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat