kievskiy.org

Rakyat Mumet karena Harga Beras Naik, Jangan Asal Impor

Beras murah SPHP disediakan dalam program gerakan pangan murah di Cimahi.
Beras murah SPHP disediakan dalam program gerakan pangan murah di Cimahi. /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Sejak dua bulan ini, masyarakat dihebohkan dengan kelangkaan beras di pasar. Kelangkaan beras akhirnya memicu kenaikan harga beras yang melonjak hingga dua kali lipat.

Kelangkaan beras tak hanya di pasar tradisional, tetapi juga di pasar modern yang selama ini dikenal selalu tersedia beras kemasan berbagai merek. Kenaikan harga beras bukan saja meresahkan masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga meresahkan pemerintah.

Ilustrasi: Harga Beras Premium di Madiun Rp14.600 Per Kilogram Jauh Lebih Murah dari Nganjuk
Ilustrasi: Harga Beras Premium di Madiun Rp14.600 Per Kilogram Jauh Lebih Murah dari Nganjuk

Perubahan harga beras akan sangat berpengaruh terhadap besaran inflasi yang sudah ditargetkan pemerintah sebesar 2,5 persen. Beras merupakan komoditas yang memiliki bobot sangat besar dalam penghitungan inflasi.

Inflasi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan dasar masyarakat. Inflasi dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan perubahan harga yang ada di pasar.

Pantauan komoditas inflasi oleh BPS mencapai lebih dari 800 komoditas baik makanan, nonmakanan, dan jasa. Artinya, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi tingkat inflasi di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis inflasi Februari 2024 sebesar 0,37 persen secara month to month. Sedangkan inflasi secara year on year Februari 2024 sebesar 2,75 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi paling tinggi yaitu sebesar 6,36 persen.

Dipicu kenaikan beras

Buruh tani tengah memupuk sawah di Desa Kertawinangun,Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Saat ini di wilayah Majalengka tanaman padi baru pemupukan kedua sedangkan sebagian petani lainnya tanaman padi baru pemupukan pertama.
Buruh tani tengah memupuk sawah di Desa Kertawinangun,Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Saat ini di wilayah Majalengka tanaman padi baru pemupukan kedua sedangkan sebagian petani lainnya tanaman padi baru pemupukan pertama.

Kenaikan ini dipicu oleh naiknya komoditas beras sejak akhir tahun lalu. Komoditas bahan makanan memang yang paling pelik karena terkait musim tanam dan panen yang sangat terpengaruh oleh cuaca.

Ketika masa tanam dan belum panen harga komoditas bahan pangan cenderung naik. Tak heran pemerintah seringkali mengambil langkah impor komoditas tersebut untuk memenuhi pasokan di pasar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat