kievskiy.org

Menilik Pembelajaran Matematika Kondusif-Konstruktif-Produktif untuk Optimalkan Potensi Siswa

Ilustrasi matematika.
Ilustrasi matematika. /Pexels/RF Studio

PIKIRAN RAKYAT - Matematika telah, sedang, dan akan terus memberikan banyak kontribusi positif terhadap berbagai aktivitas umat manusia, mulai dari bagaimana kaidah matematika dimanfaatkan untuk membangun sejumlah konsep pada ilmu lain hingga bagaimana prosedur matematika menjadikan berbagai kegiatan manusia sehari-hari menjadi lebih efektif tetapi efisien. Hal tersebut menunjukkan bahwa matematika adalah bidang yang sangat penting kedudukannya. Oleh karena begitu pentingnya matematika, maka sudah selayaknya matematika dikuasai oleh semua orang.

Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa saat ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Kendati ada siswa yang menyukai, menikmati, dan memahami matematika, namun jumlahnya tidak signifikan dibandingkan dengan jutaan siswa yang harus berjuang keras untuk menguasai matematika. Penting bagi kita untuk memahami bahwa pembelajaran matematika itu seyogianya efektif.

Melalui proses belajar matematika yang konstruktif dan ditunjang dengan situasi belajar yang kondusif, maka akan diperoleh hasil belajar yang produktif, lebih dari sekadar efektif, sehingga siswa memahami benar apa itu matematika, mengapa mereka harus mempelajari matematika, dan apa saja peran matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran matematika yang konstruktif, kondusif, dan produktif adalah bagaimana bertumbuh dan berkembangnya proses belajar matematika yang berkesinambungan, sehingga memungkinkan setiap siswa dapat menghasilkan kinerja dan/atau karya matematisnya yang paling istimewa, baik ketika diminta maupun tidak ada yang memintanya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, diperlukan sebuah kerangka kerja pembelajaran matematika yang operasional sehingga memungkinkan: aktivitas belajar yang dikembangkan lebih berbobot dan semakin bervariasi sehingga menantang untuk berkembangnya potensi intelektual siswa; materi pelajaran yang disajikan lebih relevan dengan pengalaman dan pengetahuan siswa sehingga dapat melayani berbagai kebutuhan belajar siswa; lingkungan belajar yang disediakan lebih mendukung proses belajar yang aktif sehingga dapat mengembangkan segenap potensi siswa; dan perlakuan pembelajaran yang diterapkan lebih efektif sehingga mengakomodasi keragaman semua potensi siswa tanpa diskriminasi.

Produktif

Sebagaimana dinyatakan pada bagian sebelumnya bahwa secara umum pembelajaran matematika seyogianya dilandasi oleh empat dimensi agar berlangsung secara konstruktif dan kondusif sehingga pada gilirannya terwujud pembelajaran matematika produktif, yaitu kualitas intelektual, keterkaitan materi, pengakuan atas perbedaan, dan lingkungan belajar.

Empat dimensi dalam pembelajaran matematika tersebut diharapkan setiap siswa dapat: (i) mengoptimalkan segenap potensi belajarnya sehingga mereka dapat meraih hasil belajar yang paling tinggi; (ii) memahami materi ajar secara komprehensif sehingga penguasaan mereka terhadap materi yang dipelajari lebih utuh dan terintegrasi; (iii) belajar berdasarkan kecepatannya karena mempertimbangkan latar belakangnya masing-masing; dan (iv) belajar secara maksimal karena ditunjang oleh lingkungan belajar yang mendukung.

Seberapa produktif aktivitas belajar dan kegiatan pembelajaran matematika setidaknya ditentukan oleh 4 (empat) faktor, yaitu: bagaimana mengoptimalkan potensi belajar semua siswa; bagaimana menyajikan materi pelajaran agar bermakna; bagaimana memperlakukan keberagaman siswa secara berkeadilan; dan bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung.

Keempat faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain dan menjadi daya dukung yang signifikan terhadap keberhasilan aktivitas belajar dan kegiatan pembelajaran apabila diberdayakan secara sungguh-sungguh untuk mewujudkan hasil belajar matematika yang maksimal sehingga memenuhi tujuan pembelajaran matematika. Keempat faktor tersebut akan “bergerak” secara sinergis apabila diimplementasikan oleh guru secara baik dan simultan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat