kievskiy.org

Mengangkat Martabat Profesionalisme: Pentingnya Sertifikasi di Bidang Kebudayaan

Siswa mengikuti pelajaran Aksara Jawa dengan alat peraga tokoh pewayangan di SD Negeri Kepatihan Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/11/2023). Kegiatan belajar menulis dan membaca aksara Jawa dengan metode kreatif tersebut dilakukan guru setempat sebagai upaya efektif untuk melestarikan bahasa daerah serta menjaga keberlangsungan kebudayaan Jawa.
Siswa mengikuti pelajaran Aksara Jawa dengan alat peraga tokoh pewayangan di SD Negeri Kepatihan Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/11/2023). Kegiatan belajar menulis dan membaca aksara Jawa dengan metode kreatif tersebut dilakukan guru setempat sebagai upaya efektif untuk melestarikan bahasa daerah serta menjaga keberlangsungan kebudayaan Jawa. /Antara/Maulana Surya

PIKIRAN RAKYAT - Di era globalisasi ini, profesionalisme menjadi tuntutan utama dalam berbagai sektor, termasuk sektor kebudayaan. Profesionalisme bukan hanya tentang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni, tetapi juga tentang pengakuan formal melalui sertifikasi yang dapat memperkuat kredibilitas dan daya saing individu di pasar global. Sertifikasi memiliki peran penting dalam menaikkan daya saing secara global. Sumber daya manusia yang telah tersertifikasi akan lebih diakui dunia industri dibandingkan dengan tenaga yang tidak memiliki sertifikasi keahlian.

Sertifikasi kompetensi di dunia internasional, menjadi hal yang sangat penting, termasuk dalam bidang kebudayaan. Sertifikasi profesi bagi pelaku budaya, adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar kompetensi yang diperlukan dalam profesi mereka. Namun, realitas menunjukkan bahwa minat pelaku budaya dan dukungan pemerintah daerah untuk melakukan sertifikasi profesi masih sangat rendah.

Di Indonesia, dengan segala kekayaan budaya yang dimiliki, perlu meneguhkan posisi di kancah internasional. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan profesionalisme di bidang kebudayaan melalui sertifikasi. Pentingnya sertifikasi profesi kebudayaan tidak hanya sekedar formalitas, tetapi merupakan upaya strategis untuk mengakui, menjaga, mengembangkan, dan mempromosikan.

Pentingnya Sertifikasi Bidang Kebudayaan

Sertifikasi merupakan pengakuan formal atas kompetensi dan keahlian seseorang dalam bidang tertentu. Di bidang kebudayaan, sertifikasi menjadi sangat penting karena beberapa alasan: Pertama, berkaitan dengan Standarisasi Kompetensi. Di mana sertifikasi memastikan bahwa praktisi kebudayaan memiliki standar kompetensi yang diakui. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dan kredibilitas dalam bidang kebudayaan. 

Kedua, Profesionalisme dan Kredibilitas. Dengan adanya sertifikasi, praktisi kebudayaan mendapatkan pengakuan resmi yang meningkatkan kredibilitas mereka. Ini juga menjadi bukti profesionalisme yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan institusi terkait. Ketiga, Peningkatan Karir. Sertifikasi membuka peluang karir yang lebih luas bagi praktisi kebudayaan. Mereka yang memiliki sertifikasi dapat lebih mudah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional maupun internasional. Keempat, Perlindungan dan Penghargaan.  Sertifikasi memberikan perlindungan hukum dan penghargaan yang layak bagi praktisi kebudayaan. Ini juga mencegah praktik budaya yang asal-asalan dan tidak terstandar.

Sertifikasi dan Pelestarian Budaya

Indonesia dikenal dengan keragaman budayanya yang mempesona. Setiap daerah memiliki kekayaan budaya yang unik dan perlu dilestarikan. Sertifikasi profesi kebudayaan berperan besar dalam pelestarian budaya. Dengan adanya sertifikasi, para pelaku budaya seperti penari tradisional, koreografer, musisi, arranger, sutradara, penuis naskah,  juri seni pertunjukan, penata artistik, pengrajin batik, dalang wayang, pengelola museum, kurator, dan lainnya akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus melestarikan budaya mereka. Sertifikasi juga memastikan bahwa proses transfer pengetahuan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai standar.

Sertifikasi dan Peningkatan Ekonomi Kreatif

Sertifikasi juga berperan penting dalam peningkatan ekonomi kreatif. Sektor budaya adalah bagian integral dari ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dengan adanya sertifikasi, produk-produk budaya dapat lebih mudah diterima di pasar global. Sertifikasi menjamin bahwa produk budaya yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan sesuai dengan standar internasional. Para pelaku industri kreatif, seperti desainer fashion, pembuat film, musisi, koreografer, penari, dan lain-lain yang memiliki sertifikasi, akan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Mereka tidak hanya dapat meningkatkan kualitas produk mereka, tetapi juga dapat membuka peluang kerja sama dengan mitra internasional.

Peran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Dirjen Kebudayaan telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P2 Bidang Kebudayaan. LSP ini menyediakan uji sertifikasi untuk berbagai okupasi di bidang kebudayaan, di antaranya   penari, koreografer, juri seni pertunjukan, musisi,  musik, teater, kurator, pematung, pengelola museum, cagar budaya, penulis sejarah, pengelola tradisi lisan, dan penyuluh kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. LSP P2, dan lain-lain. Bidang Kebudayaan ini, menjadi garda depan dalam memastikan bahwa para praktisi budaya di Indonesia memiliki kompetensi yang mumpuni dan diakui secara resmi. Ini adalah langkah penting dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia.

 

Metode Uji Kompetensi Bidang Kebudayaan

Di Indonesia, banyak pelaku budaya yang belum memahami sepenuhnya tata cara uji kompetensi seni, sehingga mereka cenderung enggan untuk melakukannya. Padahal, metode uji kompetensi ini bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta pengalaman setiap individu. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah uji portofolio, yang sangat cocok bagi mereka yang sudah memiliki banyak pengalaman di bidangnya. Dalam uji portofolio ini, yang paling penting adalah kelengkapan dokumen yang dapat membuktikan keahlian mereka. Selain itu, terdapat metode lain seperti ujian tulisan, ujian lisan, wawancara, atau demonstrasi langsung yang juga bisa digunakan untuk menilai kompetensi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat