kievskiy.org

Menghidupkan Kembali Warisan Budaya: Dramatari Somantri Sokasrana di ISBI Bandung

Pertunjukan "Somantri dan Sokasrana" di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung yang mengajarkan nilai kesetiaan, pengorbanan, dan konflik batin seorang ksatria. Dok. ISBI Bandung
Pertunjukan "Somantri dan Sokasrana" di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung yang mengajarkan nilai kesetiaan, pengorbanan, dan konflik batin seorang ksatria. Dok. ISBI Bandung

PIKIRAN RAKYAT - Malam dimulai dengan tatalu gamelan salendro, membawa penonton ke masa kerajaan kuno. Suara gamelan yang menggema menciptakan suasana sakral, diikuti kidung penuh doa dari juru kawih yang menambah aura magis. Tari Badaya sebagai pembuka memperkenalkan esensi budaya Jawa Barat dengan gerakan anggun dan penuh makna.

Pertunjukan "Somantri dan Sokasrana" di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung yang berlangsung pada akhir pekan lalu, bukan hanya hiburan atau pemenuhan ujian akhir mahasiswa, tetapi juga pengingat nilai-nilai luhur kehidupan.

Cerita Somantri dan Sokasrana

Adegan pertama menampilkan cengkerama antara Somantri dan Sokasrana. Meskipun buruk rupa, Sokasrana menunjukkan kesetiaan mendalam pada Somantri, yang merasa malu memiliki adik seperti itu. Ini menggambarkan konflik batin antara penampilan dan hati nurani. Selanjutnya, Somantri yang sombong ingin mengabdi kepada Prabu Arjuna Sasrabahu dan menantangnya bertarung.

Pertarungan sengit antara Somantri dan Prabu Arjuna Sasrabahu ditampilkan dengan indah, gerak-gerak tari khas wayang mewarnai sajiannya dengan permainan panah yang saling melesat menghampiri tubuh mereka.

Puncaknya, Prabu Arjuna Sasrabahu menjelma menjadi raksasa (tiwikrama) dan dengan mudah mengalahkan Somantri. Pertarungan ini divisualisasikan dengan para danawa yang menambah kesan kesaktian dari Arjuna Sasrabahu.

Pertunjukan "Somantri dan Sokasrana" di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung yang mengajarkan nilai kesetiaan, pengorbanan, dan konflik batin seorang ksatria. Dok. ISBI Bandung
Pertunjukan "Somantri dan Sokasrana" di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung yang mengajarkan nilai kesetiaan, pengorbanan, dan konflik batin seorang ksatria. Dok. ISBI Bandung

Soal Pengorbanan

Setelah kekalahan, Somantri tunduk pada Arjuna Sasrabahu yang memerintahkannya memindahkan Taman Sriwedari. Dalam kebingungan, Sokasrana datang membantu dengan syarat tidak ditinggalkan. Dengan kesaktiannya, Sokasrana memindahkan taman tersebut, digambarkan oleh penari-penari cantik dengan bunga warna-warni. Kebahagiaan Somantri tidak bertahan lama karena dalam perjalanan, Arjuna memerintahkan Sokasrana pulang. Somantri, yang ingkar janji, tanpa sengaja membunuh Sokasrana dengan panahnya, meninggalkan adegan penuh kesedihan dan penyesalan.

Nilai Moral

Pertunjukan ini mengajarkan nilai kesetiaan, pengorbanan, dan konflik batin seorang ksatria. Penonton diajak merenungkan bahwa penampilan luar bukanlah segalanya, dan kesetiaan sejati tidak mengenal rupa. Pertunjukan ini juga menyoroti akibat dari kesombongan dan ketidakmampuan menepati janji.

Pertunjukan "Somantri dan Sokasrana" di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung yang mengajarkan nilai kesetiaan, pengorbanan, dan konflik batin seorang ksatria. Dok. ISBI Bandung
Pertunjukan "Somantri dan Sokasrana" di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung yang mengajarkan nilai kesetiaan, pengorbanan, dan konflik batin seorang ksatria. Dok. ISBI Bandung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat