kievskiy.org

Kim Jong Un Siap Ribut dengan Shin Tae Yong, Damai Korea Utara dan Selatan Cuma Mimpi

Shin Tae Yong berkelahi dengan Kim Jong Un saat berusaha mencegah memijat tombol rudal nuklir.
Shin Tae Yong berkelahi dengan Kim Jong Un saat berusaha mencegah memijat tombol rudal nuklir. /Olah digital Pikiran Rakyat

Disclaimer: Mikiran Yayat adalah konten parodi. Informasi di dalamnya dibuat untuk hiburan semata dan bukan fakta.

PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengisyaratkan akan menutup peluang reunifikasi antara Korea Utara dengan Korea Selatan. Dalam pidato resmi yang disiarkan oleh kantor Berita Utama Korea Utara atau BURUT, Kim Jong Un menegaskan kini Ia tak mau dan tak sudi lagi berdialog dengan Korea Selatan.

“Dulu ada wacana reunifikasi, sebuah harapan untuk menyatukan kembali Korut dan Korsel. Orang Korut dan Korsel yang beda almamater diupayakan reunifikasi biar bisa reunian. Tapi itu dulu. Kalau sekarang aku tak mau tak-tak-tak-tak-tak, ku tak mau tak mau tak . Sekarang ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak, ku tak sudi tak sudi tak," ujar Kim Jong Un sambil mendendangkan pernyataannya seperti lagu ‘Mirasantika’ ciptaan Haji Oma Irama.

Alasan utama Kim Jong Un menutup peluang penyatuan kembali dua Korea adalah dialog yang tak kunjung menemukan titik temu. Kim Jong Un menilai proses dialog pihak Korsel terlalu rumit, berbelit, dan berputar-putar. “Dari zaman aki saya sampai sekarang dialog tidak ada kemajuan, berputar-putar saja di sana. Mungkin karena namanya juga Korsel jadi hayangna puputeran tumpak kukudaan siga korsel di pasar malam," kata Kim Jong Un.

Sementara itu, pihak Korsel yang menunjuk Shin Tae Yong sebagai ahli strategi di lapangan, menampik tudingan Kim Jong Un yang menganggap pihak Korsel senang berputar-putar siga korsel di pasar malam.

Jalan buntu dialog justru disebabkan pihak Korut yang mengutus Kim Jong Jon, seorang diplomat yang lamban dan ngayayay. Kim Jong Jon sendiri masih saudara Kim Jong Un dari nini ti gigir. "Bagaimana mungkin dialog akan berjalan lancar kalau Kim Jong Jon yang lamban dan sagala jongjon itu yang memimpin diplomasi. Bukannya segera mulai dialog malah jongjon nguseup di sungai Han," tepis Shin Tae Yong.

Kim Jong Un sendiri mewanti-wanti kepada Korsel dan sekutunya, Pyongyang akan melawan segala bentuk intervensi koalisi Seoul dan Washington yang terus mencoba menangkal aktivitas militer pihak Korut, di antaranya peluncuran satelit mata-mata, pembangunan pesawat tak berawak, dan pengembangan rudal nuklir. Kim Jong Un juga memastikan bakal mengabaikan peraturan internasional dan akan terus mengembangkan fasilitas militernya meski menghadapi banyak tekanan dan kendala.

“Saya bikin satelit dipersulit, susah nyari spare part karena di embargo. Mau bikin satelit mata-mata tapi matanya kucap-kiceup terus siga nu cacingan. Mau bikin pesawat tak berawak tapi awakna begang siga nu kurang dahar. Mau bikin rudal nuklir tapi hulu rudalnya dibuat dari bekas kaleng blek kurupuk. Puyeng urang mah cicing wae di Pyongyang, hayang liburan heula ngeueum di Cipanas Garut,” kata Kim Jong Un.

Sedangkan Shin Tae Yong menegaskan, Korsel akan mengantisipasi segala kemungkinan dampak dari memanasnya hubungan dua negara di semenanjung Korea tersebut. Korsel tetap mengintensifkan program Korea wajib militer atau Koramil, dan menerbangkan pesawat pembom jarak jauh dalam latihan militer dengan Korsel dan Jepang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat