PIKIRAN RAKYAT - Kabar kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) di tahun 2021 mendatang sempat menjadi sorotan. Beberapa perusahaan rokok bahkan menolak kenaikan cukai rokok tersebut.
Aksi penolakan yang dilakukan oleh pengusaha rokok ini juga mendapat dukungan dari pengamat ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak.
Baca Juga: Abdul Rozaq Muslim jadi Tersangka Kasus Suap, KPK Geledah Kantor DPRD Jabar
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara, Payaman menilai kenaikan CHT, khususnya di segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT), berpotensi akan menciptakan pengangguran.
Mengingat segmen SKT justru menyerap banyak tenaga kerja.
"Jadi memang masalah pengangguran harus menjadi bahan perimbangan utama bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan," ungkap Payaman, seperti dikutip Pikrian-Rakyat.com dari laman Antara.
Baca Juga: Organisasi Perburuhan Dunia: Covid-19 Turunkan Upah Pekerja Tahun 2020
"Jadi usaha sekarang yang masih bisa menampung, harus dipertahankan untuk tidak menambah PHK. Kalau cukai naik, dampaknya nanti ada PHK," imbuhnya.
Sebagai seorang pengamat, Payaman menyarankan pemerintah tidak menaikkan cukai SKT, atau menetapkan kenaikan cukai nol persen di segmen tersebut.