PIKIRAN RAKYAT – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 tinggal menghitung hari. Berbeda dengan sebelumnya, Pilkada kali ini dihadapkan pada sejumlah tantangan karena digelar di tengah pandemi Covid-19.
Pelaksanaan Pilkada 2020 ini menjadi sorotan dan pusat perhatian karena perhelatannya harus dengan protokol kesehatan ketat agar tidak menjadi klaster penularan baru Covid-19 di tengah masyarakat.
Dalam hal ini Lembaga pemantau pemilihan umum (Pemilu) memiliki peran sangat penting bukan hanya agar pilkada terhindar dari kecurangan namun juga agar Pilkada berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Tak Tanggung-Tanggung, Penyuap Mensos Juliari Siapkan 7 Koper dan 3 Tas Berisi Uang Rp14,5 M
Oleh karena itu organisasi pemantau Pemilu perlu memperluas perannya, tidak hanya bekerja pada saat pemilihan umum tapi juga terlibat dari hilir dalam hal prosesnya.
“Organisasi pemantau pemilu harus juga memastikan pelaksanaan pilkada berjalan baik termasuk sehat dan terbebas dari penularan Covid-19.
Semoga Pilkada lancar, semua pihak sehat dan tidak terjadi klaster baru Covid-19,” tegas Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat menjadi pembicara kunci webinar Bimbingan Teknis Pemantau Pemilu Pilkada 2020 Network for Indonesian Democratic Sociey (Netfid), Sabtu 5 Desember 2020.
Baca Juga: Tekankan Pengakuan Adik Prabowo Subianto, Hotman Paris: Jadi Pengacara Keluarga Lebih dari 20 Tahun
Pada kesempatan ini, Juri yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat menyampaikan, pentingnya peran organisasi pemantau Pemilu.